Beberapa waktu belakangan banyak masyarakat mengeluhkan penipuan yang mengatasnamakan Gojek atau Grab. Mereka menceritakan kronologisnya di berbagai platform media sosial.
Modusnya yang digunakan hampir sama. Pelaku akan meminta kode OTP (one time password) yang dikirim melalui SMS. Kode OTP biasa digunakan untuk memverifikasi saat akan log-in ke sebuah akun.
Jika telah memiliki kode ini, siapa pun berpeluang untuk masuk ke akun yang dituju. Untuk meyakinkan korban, biasanya mereka akan menyebutkan nama korban dengan dalih ingin mengonfirmasi.
Kejadian ini pernah dialami Veda, salah satu Pegawai Negeri Sipil di Jakarta. Kejadian bermula saat ia hendak memesan GoFood di daerah Thamrin, Jakarta. Ia pun segera mendapat mitra Gojek yang berdasarkan keterangan peta, saat itu berada di daerah Thamrin untuk membelikan pesanan.
Anehnya, setelah ia menutup aplikasi dan membukanya lagi, posisi mitra Gojek tersebut berada di Palembang. Tak lama kemudian, ia mendapat telepon dari oknum yang mengaku sebagai mitra Gojek.
"Sewaktu telepon itu ada kode OTP melalui SMS dari Gojek masuk", katanya.
Veda mengatakan si pelaku mengaku pembayaran via Gopay sedang error dan membutuhkan verifikasi melalui kode OTP yang dikirim tadi.
Untungnya, Veda cepat menyadari bahwa ini penipuan, sehingga akun dan saldo Gopay miliknya tetap aman.
Nasib berbeda dialami Veronika Yasinta, yang harus kehilangan saldo Gopay. Modusnya hampir sama, yakni meminta kode OTP untuk verifikasi akun.
"Karena saat itu sedang sangat sibuk, aku kasih kode OTP nya," begitu ceritanya.
Alhasil, si penipu berhasil membobol akun Gojek dan menguras saldo Gopay miliknya. Ia pun melaporkan kejadian ini ke layanan pelanggan Gojek Indonesia.
"Mereka minta aku lebih hati-hati lagi karena banyak kasus penipuan seperti ini," jelasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR