PT Graha Teknologi Nusantara selaku operator data center di Indonesia menggelar uji coba kehandalan sistem suplai listrik yang stabil dalam menghadapi kondisi darurat, dalam hal ini putusnya suplai utama kelistrikan dari pembangkit.
Bertempat di GTN Data Center di Cikarang, seluruh tim operasional internal dan vendor melakukan pengujian melalui skenario power failure beberapa waktu lalu.
“Kami telah melakukan electrical testing beberapa kali, dan ini adalah uji yang kelima. Kami ingin memperlihatkan kepada customer bahwa GTN Data Center itu punya sumber listrik yang sangat bisa diandalkan. GTN Data Center memanfaatkan keandalan PT Cikarang Listrindo Tbk sebagai pemasok utama daya listrik,” kata Chief of Sales & Marketing Officer GTN Data Center Tjetjep Dharmawan dalam rilis yang diberikan kepada media, Selasa (5 November 2019).
“Selain sumber listrik dari Cikarang Listrindo, kami memiliki DRUPS (diesel rotary uninterruptible power supply) yang bisa mem-back up pasokan daya apabila terjadi gangguan. Sistem back up kami juga layer by layer, yang disediakan oleh para profesional untuk memastikan tetap beroperasi 1x24 jam,” kata Tjetjep lagi.
Suplai listrik yang stabil dan berkelanjutan di data center akan menjamin data center tetap aktif mendukung proses bisnis dan lalu lintas data berlangsung tanpa gangguan.
Sebagai kegiatan tahunan yang dilaksanakan untuk kedua kali di tahun ini, uji kehandalan listrik ini merupakan ujian penting setelah kejadian tidak terduga pemadaman listrik di Pulau Jawa pada awal Agustus lalu. Pada saat itu, GTN Data Center di Cikarang tetap berjalan dalam kondisi normal.
Untuk uji coba kali ini, PT Graha Teknologi Nusantara mengundang peserta dari perusahaan mitra yang memiliki colocation operation dan tamu undangan lain untuk mengikuti secara langsung serangkaian skenario putusnya suplai listrik dari pembangkit dan bagaimana kesiapan seluruh infrastruktur dan tenaga ahli yang berpartisipasi dalam uji coba ini.
Disinilah redundancy sebagai faktor penting untuk rating sebuah data center diuji dalam kondisi pemeliharaan rutin dan darurat yang disebabkan bencana dan faktor eksternal lain yang tidak terduga.
GTN Data Center memiliki kelebihan dalam hal suplai listrik yaitu standar 2N. Artinya, data center ini mendapat suplai listrik utama dari dua pembangkit listrik berbeda dan dialirkan melalui jaringan yang terpisah satu sama lainnya.
Untuk suplai pendinginan, GTN mengadopsi rating N+1. Artinya, untuk 3 unit sistem pendinginan yang beroperasi, ada 1 unit extra untuk antisipasi kegagalan tunggal.
Demikian juga untuk UPS sebagai sumber listrik cadangan, memiliki ketersediaan N+1.
Saat ini GTN Data Center di Cikarang, Bekasi memiliki 3 unit diesel rotary UPS. UPS ini akan memastikan transisi yang mulus dari sumber pembangkit listrikutama ke pembangkit listrik generator set.
“GTN Data Center sendiri memiliki berbagai kelebihan. GTN Data Center sudah memenuhi standar Rated 3 Facility atau Constructed dimana artinya kita sudah terbukti secara standard baik. Kita juga mempunya sistem security dengan menggunakan SECOM dan sistem operasional yang berjalan saat ini juga berjalan sangat baik,” kata Tjetjep Dharmawan.
“Kelebihan kami berikutnya adalah standar kami yang memenuhi standar Otoritas Jasa Keuangan. Kami juga sudah diaudit OJK dan klien kami di data center juga diaudit oleh OJK. Selain itu, kami telah memenuhi standar ISO 9001 dan ISO 27001,” kata Tjetjep lagi.
Keberhasilan dengan service level 100% dalam skenario uji coba kelistrikan ini memberikan keyakinan bagi perusahaan yang menggunakan layanan GTN data center di Indonesia bahwa sistem back-up kelistrikan bekerja dengan sempurna, tidak ada interupsi terhadap IT load.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR