Perusahaan mesin pencari, Google meluncurkan aplikasi baru berupa lowongan kerja dan pengembangan karir untuk menghubungkan pencari dan pemberi kerja.
Project Lead Kormo Bickey Russell mengatakan algoritma pencocokan lowongan kerja menggunakan machine learning dan didasarkan pada keterampilan pelamar, pengalaman, kompensasi, dan lokasi.
Namun, Kormo hanya tersedia bagi pelamar di rentang usia 18-25 tahun atau bisa disebut angkatan yang baru mulai bekerja dan lebih sering menggunakan ponsel pintar untuk mendukung kegiatan sehari-hari.
"Menurut data kami, di Indonesia terdapat 42 persen populasi yang berusia di bawah 25 tahun dan mereka sering menggunakan smartphone [ponsel pintar] untuk mendukung keseharian. Mereka lah segmen kami," kata Russell kepada awak media saat peluncuran Kormo di kantor Google Indonesia, Jakarta.
Google sebetulnya telah melakukan uji coba aplikasi versi beta pada Maret 2019. Saat versi beta diluncurkan, setidaknya ada 50 ribu pelamar dan pemberi kerja yang memakai Kormo.
Aplikasi ini sudah bisa digunakan secara masif bagi pengguna iOS dan Android di Indonesia hari ini (20/11).
Sejumlah perusahaan Tanah Air telah bermitra dengan Kormo seperti Bukalapak, Tiket.com, Golife, Indocareer, Union Group, Potato Head, Archipelago International, Sari Roti, dan Asuransi Sastra.
Aplikasi ini menyediakan beberapa fitur yakni pembuat curriculum vitae (CV) dan kumpulan materi belajar terkurasi yang menyediakan video, kursus atau evaluasi, dan artikel pengembangan profesi.
"Untuk fitur CV digital, Kromo akan secara otomatis membuatkan CV digital dengan cepat dan gratis berdasarkan data yang diisi pengguna sendiri pada profil. Pengguna mesti mencantumkan misi, minat, dan beberapa detail pribadi," terang Russell.
"Anda pun bisa membagikan profil secara online bahkan mengunduhnya sebagai CV yang dapat dicetak untuk diserahkan kepada perusahaan pemberi kerja," sambungnya.
Lebih lanjut, fitur modul pembelajaran dalam bentuk video dan artikel untuk mengembangkan keterampilan dibuat dari hasil kolaborasi Google dengan kreator konten Hujan Tanda Tanya.
Nantinya, Hujan Tanda Tanya bakal menyediakan konten pengembangan dan pelatihan keterampilan profesional yang sesuai dengan orang Indonesia.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR