"Ini adalah faktor kunci dalam kesuksesan digital transformasi," ucapnya.
Tantangan Transformasi Digital
Sementara itu, Mevira Munindra, Heads of Operations IDC Indonesia, menerangkan transformasi digital adalah sebuah perjalanan transformasi bisnis. Transformasi digital selanjutnya atau Digital Transformation (DX) 2.0 akan berbasiskan data.
IDC memperkirakan pada tahun 2022, 50 persen perusahaan di Indonesia akan membentuk digital-native platforms dengan Cloud, Mobility dan Big Data & Analytic sebagai teknologi utama untuk bisa bertahan dan berkompetisi di pasar ekonomi digital.
Seiring pesatnya perkembangan transformasi digital, menurut dia, terdapat empat tantangan utama yang perlu diperhatikan di Indonesia.
Sekitar 70 persen responden yang disurvey IDC menilai peta jalan strategis untuk investasi digital merupakan tantangan utama, disusul mengembangkan kemampuan dan keterampilan digital (65 persen), membangun struktur organisasi yang tepat (65%), dan menemukan key performance indicators (KPI) untuk mengukur kesuksesan digital (45 persen).
Karena itu, lanjut dia, selain membangun peta jalan strategis dan membangun struktur organisasi yang tepat, menciptakan KPI digital dinilai sebagai prioritas baru bagi perusahaan Indonesia.
"Pada 2023, 80 persen entitas di Asia Pasifik akan menggabungkan KPI digital baru yang berfokus pada tingkat inovasi produk/layanan, kapitalisasi data, dan pengalaman karyawan untuk menavigasi ekonomi digital," kata Mevira.
Agus F. Abdillah, Chief Products and Services Officer Telkomtelstra, menambahkan transformasi digital yang telah diadopsi perusahaan-perusahaan di Indonesia pasti terkait dengan tidak hal utama, yakni cloud, cyber security services, dan managed network services.
"Tanpa tiga hal itu, transformasi digital perusahaan rasanya agak sulit. Plus satu lagi, kalau people (sumber daya manusia/SDM) belum siap, maka Telkomtelstra siap bantu dengan consultancy services)," paparnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR