TOP DIGITAL Awards 2019, ajang penghargaan tahunan serta pembelajaran solusi bisnis berupa TI TELCO digital bagi korporasi dan instansi pemerintahan, kembali digelar. Diselenggarakan bekerjasama dengan sejumlah asosiasi di bidang teknologi-informatika dan konsultan TI independen, tema yang diangkat adalah Digital Tranformation for National Economic Competitiveness.
“Saat mengikuti tahapan Wawancara Penjurian, dimana peserta melakukan presentasi dan tanya jawab di hadapan Dewan Juri TOP DIGITAL Awards 2019, ada sesi Nilai Tambah. Dalam sesi ini, Dewan Juri memberikan masukan dan saran/rekomendasi kepada para peserta, tentang pengembangan solusi TI dan transformasi digital yang perlu mereka lakukan ke depan,” kata M. Lutfi Handayani, MM., MBA, Ketua Penyelenggara TOP DIGITAL Awards 2019.
“Saran dan masukan yang diberikan meliputi tata kelola TI, infrastruktur TI untuk mendukung teknologi digital, dan implementasi TI dan teknologi digital dalam bentuk solusi atau aplikasi,” jelasnya.
Selama proses penilaian dan penjurian, Dewan Juri mengidentifikasi beberapa temuan penting dan merumuskan solusi strategisnya. Sebagai bagian dari upaya untuk membangun bangsa menuju Indonesia Maju, dewan juri akan menyampaikan dokumen “Rekomendasi TOP DIGITAL” kepada Presiden & Wakil Presiden RI, Kabinet Indonesia Maju, dan beberapa stakeholders lainnya.
Prof. Dr-Ing. Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng, Ketua Dewan Juri TOP DIGITAL Awards 2019, menyampaikan sejumlah temuan penting terkait implementasi TI dan transformasi digital yang diperoleh dewan juri dari para peserta ajang ini:
1. IT Security
IT Security, masih belum menjadi prioritas sebagian peserta. Serangan terhadap keamanan sistem IT harus diwaspadai. Aktivitas operasional jangan sampai terganggu atau bahkan berhenti, hanya karena sistem keamanan IT yang masih lemah.
2. Data Center
Sebagian Peserta, masih fokus pada pengembangan aplikasi dan hanya menyediakan Server Room. Belum semuanya didukung Data Center. Padahal, di era digital ini, kebutuhan Data Center, mutlak diperlukan. Apalagi jika sudah masuk ke sistem industry 4.0, tentu Big Data dan Data Analytic, akan memerlukan Data Center yang handal.
3. Sinkronisasi dan Integrasi
Pentingnya singkronisasi dan integrasi aplikasi yang digunakan oleh Pemerintahan Pusat (Kementerian dan Lembaga), dengan aplikasi yang digunakan oleh Dinas-dinas di Pemerintahan Daerah. Kebijakan “Satu Data”, memang sudah tepat, namun implementasinya masih terkendala banyak hal. Perlu ada kebijakan yang “memaksa” berjalannya kebijakan “Satu Data”.
Begitu juga dengan integrasi IT di perusahaan induk dengan anak perusahaan di perusahaan holding, belum semuanya terintegrasi dengan baik, walaupun proses integrasi terus dilakukan.
4. Sinergi dan Kolaborasi
Masing-masing instansi, cenderung mengembangkan sendiri aplikasi dan solusi digitalnya. Oleh karenanya, sering terjadi permasalahan ketika dilakukan integrasi dari banyak solusi. Sebenarnya, keunggulan solusi digital di salah satu instansi, dapat diduplikasi diinstansi lainnya, sehingga meminimalkan biaya investasi pengembangan solusi digitalnya.
5. Rating Kepuasan Pengguna Solusi
Sebagian peserta, masih belum memberikan fasilitas penilaian atas solusi/aplikasi yang digunakan. Jika masing-masing pengguna solusi/layanan, selalu diberikan opsi pemberian rating nilai atas sebuah layanan, seperti kepuasan Bintang 5 atau 1, maka unit terkait akan terpacu untuk terus meningkatkan layanannya. Jadi, penggunaan Aplikasi/Solusi Digital akan menigkatkan budaya layanan yang lebih baik.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR