PT. Bank Negara Indonesia Tbk menyatakan tidak akan melanjutkan rencana kerja sama dengan dua sistem pembayaran digital asal China, Alipay dan WeChat.
Kini, BNI akan fokus mengembangkan fintech buatan bank-bank BUMN atau Himbara yakni LinkAja.
Direktur Utama Bank BNI Achmad Baiquni menjelaskan, LinkAja punya potensi yang cukup besar karena dikembangkan oleh anggota bank Himbara dan BUMN lainnya.
"Sementara kita belum, waktu itu pernah pilot project, tapi kita tidak teruskan lagi. Makanya fokus mengembangkan LinkAja dengan Himbara yang lain," kata Achmad Baiquni di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
LinkAja merupakan dompet digital yang dimiliki PT Telkomsel (anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM), empat bank BUMN, PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Danareksa (Persero).
LinkAja adalah bentuk transformasi dari T-cash yang sebelumnya digagas Telkomsel. Empat bank BUMN itu yakni BNI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Sementara, tiga bank, yakni Bank Mandiri, BNI dan BRI, menggenggam saham masing-masing 20%. Sementara, BTN dan Pertamina memegang masing-masing 7% dan Jiwasraya akan memegang 1% saham.
"Dulu kita belum memiliki [saham] LinkAja sekarang sudah," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Bank BRI, BNI, BCA dan Bank Mandiri tengah menjajaki kerja sama dengan Alipay dan WeChat.
Dalam kerja sama sistem pembayaran ini bank BUKU IV ini akan bertindak sebagai acquiring bank.
Adapun, kerja sama ini untuk melayani turus China yang masuk ke Indonesia. Alipay dan WeChat Pay belum bisa menggarap nasabah asal Indonesia secara langsung.
Baca Juga: Begini Cara Cairkan Saldo LinkAja Jadi Uang Tunai
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR