“Model franchise memungkinkan pemilik merek mengenalkan produknya dengan efisien, di mana Codafood akan melakukan berbagai kurasi untuk menyesuaikan produk sebelum dilemparkan ke pasaran. Waralaba dalam hal ini berperan untuk mempercepat penyebaran standarisasi tersebut agar bisa diadopsi di daerah-daerah lain oleh para local partners (di negara tujuan),” terang Albert.
Lebih lanjut, sebagai tahap awal, saat ini Codafood telah mengembangkan pilot project pertamanya, yakni membuka cabang pertama Soto Betawi Bang Rojak di Jepang.
Sebagai informasi, gerai Soto Betawi Bang Rojak saat ini sudah memiliki tiga cabang di Indonesia.
Upaya Codafood dalam menjembatani akses gerai Soto Betawi Rojak ke calon target pasarnya di Jepang salah satunya dimulai dengan menggelar food tasting dengan sejumlah warga negara Jepang asli yang tinggal di Jakarta.
Dari situ, pemilik usaha akan mendapatkan banyak informasi dan masukan untuk bisa memantapkan langkahnya menuju pasar luar negeri.
Oh ya, agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Jepang, nama merek Soto ini pun diganti dengan nama Soto Betawi Miyamoto dan ditargetkan akan dibuka pada kuartal pertama di tahun 2020.
Kembali dijelaskan Albert, seperti halnya yang dilakukan kepada Soto Betawi Miyamoto, setiap merek yang akan dipasarkan di luar negeri melalui Codafood juga harus melewati proses kurasi terlebih dahulu.
“Agar bisa diterima dengan baik dan bertahan, sebelumnya perlu dilakukan sorting brand, rebranding sesuai dengan market negara tujuan, penyesuaian bahan baku dan food tasting untuk validasi rasa,” papar Albert.
Baca Juga: EmpatKali: Fintech dengan Layanan Cicilan Barang Tanpa Dikenakan Bunga
Codafood x BRBGKLTR
Dalam mengembangkan Codafood, Albert mengungkapkan bahwa pihaknya menjalin kerja sama dengan BRBGKLTR (Berbagi Kultur), yang merupakan platform digital yang didirikan oleh Herjunot Ali (Aktor).
Dengan terjalinnya kolaborasi tersebut, Herjunot resmi diumumkan menjabat sebagai Komisaris di Codafood.
“Berbagi Kultur dan Codafood memiliki kesamaan visi dan misi yakni mengenalkan warisan budaya Indonesia dan mempertahankannya lewat pendekatan unik dan inovatif. Melalui Codafood, diharapkan ragam kuliner Indonesia dapat merambah pasar global dan tentunya menjadi penyumbang signifikan bagi jumlah franchise di luar Indonesia yang saat ini masih banyak didominasi pemain asing,“ tutur pria yang kerap disapa Junot ini.
Sebagai target awal dari kolaborasi ini, Junot menargetkan bahwa di tahun 2020 mendatang Codafood dapat membuka setidaknya lima franchise kuliner khas Indonesia di luar negeri.
Baca Juga: Petloka: Ragam Layanan Perawatan Hewan Peliharaan dalam Satu Sentuhan
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR