Isu sulit ditemukan di pasaran alias "gaib" masih menjadi perhatian Xiaomi di Indonesia. Banyak Mi Fans, julukan penggemar Xiaomi yang mengeluhkan susahnya mendapat produk populer Xiaomi, seperti Redmi Note 7 atau Redmi Note 8.
Berbagai cara pun mulai dilakukan Xiaomi, salah satunya memperluas jaringan distributor. Mulai tahun 2020, Xioami memiliki total enam distributor.
"Tahun 2019, kami hanya punya satu distributor yakni Erajaya. Tahun 2020, kami punya enam, termasuk Erajaya," jelas Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse dalam peluncuran Mi Note 10 Pro di Jakarta.
Adapun lima distributor lain Xiaomi lainnya adalah Rajawali, Bintang Mahameru Utama, Synergy Sukses Mobilindo, Cahaya Mulia Glass Indonesia Lestari, dan Belanja Royal Makmur.
Alvin menjelaskan saat ini Xiaomi juga tengah fokus untuk menggeber pasar offline dan berencana untuk meningkatkan investasi di layanan purna jual. Berbicara soal investasi, Alvin enggan menyebutkan nominal secara gamblang.
Namun, ia berharap investasi Xiaomi di Indonesia bisa meningkat dalam dua hingga tiga tahun ke depan, khususnya di bagian rantai pemasokan.
"Model bisnis kami adalah dengan jangka panjang, sekarang kami lebih hati-hati dan memiliki strategi untuk bertahan di pasar Indonesia untuk jangka waktu yang lama, tidak hanya bakar uang lalu pergi," jelas Alvin.
Saat ini Xiaomi memiliki sekitar 51 Mi Store yang tersebar di seluruh Indonesia yang didukung 50 layanan purna jual. Xiaomi juga telah menggandeng mitra manufaktur di Batam dan mempekerjakan lebih dari 1.000 karyawan.
Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, Alvin mengatakan, Xiaomi ingin menjadi brand gaya hidup nomor wahid di Indonesia. Ia ingin Xiaomi tidak hanya dikenal sebagai merek smartphone saja, namun juga pabrikan IoT dan perangkat lainnya.
Tak Ada Flash Sale
Country Director Xiaomi Indonesia Alvin Tse menyampaikan pengumuman penting di akhir tahun. Dalam pengumumannya tersebut, Alvin memastikan akan mengatasi kasus 'gaib' yang sering dialaminya. Karenanya, sejumlah ponsel anyar Xiaomi tidak dijual lewat flash sale lagi.
"Untuk benar-benar mengatasi masalah 'gaib', kami mengumumkan bahwa mulai 1 Januari 2020, Redmi Note 8, Redmi 8 dan Redmi 8A akan dijual secara open sale. Ini berarti para fans dan pengguna dapat membeli setiap hari dan tidak perlu lagi untuk berpartisipasi dalam flash sale sekali dalam seminggu," tulis Alvin dalam keterangan resminya, Rabu (1/1).
Masih di dalam suratnya, Alvin juga menyebutkan bahwa 2019 adalah tahun perubahan bagi Xiaomi Indonesia. Salah satu yang dilakukan yakni melakukan perbaikan pasokan dan distribusi produk.
Upaya tersebut dilakukan agar ponsel-ponsel mereka tidak gaib. Dan sejauh ini, langkah-langah yang dilakukan cukup berbuah manis. Sebanyak 400 ribu unit seri Redmi Note 8 berhasil dikirim sejak dijual perdana.
Gebrakan lain yang dilakukan adalah dengan memberikan garansi 24 bulan pada ponsel yang dirilis sepanjang kuartal keempat 2019. Ini diyakini Alvin cukup mengubah industri ponsel Tanah Air.
Memasuki 2020 yang tinggal hitungan jam, Xiaomi Indonesia pun sudah menyiapkan sederet rencana. Salah satunya, mewujudkan janjinya membawa ponsel flagshipnya ke Tanah Air.
"Saya sangat menantikan tanggal 4 Januari, karena kami akan meluncurkan 108MP penta camera flagship pertama di Indonesia," ungkap Alvin.
Di akhir keterangan resminya, Alvin menegaskan komitmen Xiaomi yang akan terus mengedepankan kebutuhan penggunanya.
"Saya yakin bahwa satu-satunya jalan menuju kesuksesan adalah dengan menempatkan pengguna kami sebagai faktor utama dari segala yang kami lakukan dan melayani dengan kemampuan terbaik kami. Dengan dukungan kalian, Xiaomi Indonesia akan mampu mencapai hal-hal mengagumkan pada 2020," kata pria lulusan Stanford ini.
"Mari kita lanjutkan menjalani misi dengan memberikan inovasi kepada semua orang di dunia!," tegas Alvin.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR