Kondisi ini tidak menghalangi Realme untuk memperkenalkan ponsel 5G di Indonesia. Salah satu alasan mereka, Realme ingin menjadi yang pertama memperkenalkan teknologi 5G yang dipakai secara komersial di Indonesia.
Realme memastikan akan membawa hape 5G di Indonesia tahun ini tetapi bukan untuk dijual, melainkan memperkenalkan teknologi yang mereka miliki. "Ini berkaitan dengan strategi utama kami," kata Direktur Pemasaran Realme Indonesia, Palson Yi, di Jakarta.
Realme X50 5G baru akan dirilis secara global pada 7 Januari mendatang. Desember lalu, Realme menyatakan ponsel ini akan masuk Indonesia pada kuartal pertama tahun ini.
Fokus Garap AIoT
Realme pun memiliki strategi untuk menggarap segmen AIoT tahun ini, termasuk di Indonesia. "AIoT salah satu strategi inti kami pada 2020," katanya.
AIoT, gabungan dari artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT), memasukkan kemampuan AI seperti deep learning pada perangkat IoT sehingga mesin tidak hanya mampu mengumpulkan data, namun, juga menganalisa.
Salah satu contoh penggunaannya, kamera pengawas yang dipasangi AI bisa mengidentifikasi objek tertentu. Realme meyakini AIot sebagai teknologi baru akan berkembang, ditunjang dengan makin meluasnya jaringan 5G.
"Kami yakin ini bisa mendukung booming 5G," kata Yi.
Realme meyakini perangkat AIoT akan bisa diterima oleh konsumen Indonesia, yang, menurut Realme, populasinya banyak diisi oleh anak-anak muda berusia di bawah 30 tahun.
"Mereka sangat mungkin menerima teknologi baru, menerima gaya hidup baru," kata Yi.
Realme menyatakan akan membawa banyak produk AIoT ke Indonesia, salah satunya dalam waktu dekat mereka akan meluncurkan earphone nirkabel Buds Air.
Source | : | GSM Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR