Saat ini, drone Yabhon telah digunakan Aljazair dan secara lokal dinamai Aljazair 54 untuk mendukung angkatan militernya.
Dari segi kemampuan, Yabhon mampu membawa muatan maksimum 1.000kg, yang muatan tersebut mencakup sensor dan sistem pengawasan seperti kamera, Synthetic Aperture Radar (SAR), dan sonar.
Yabhon memiliki empat buah titik penyimpanan di bawah sayapnya yang dapat membawa amunisi seberat 400kg untuk ditargetkan ke musuh.
Menariknya lagi, drone ini memungkinkan penggunanya untuk menambahkan muatan eksternal (seperti senjata) di sekitar bagian tengah badannya.
Dengan begitu, senjata yang dapat digunakan untuk melumpuhkan musuh dapat maksimal tersedia untuk digunakan oleh pengguna drone ini.
Berbicara soal mesin, Yabhon didukung oleh sistem propulsi turbin-listrik hybrid, yang di mana dengan mesin itu Yabhon dapat mencapai kecepatan maksimum 118k dan dapat mengudara selama 120 jam.
6. MQ-1C Gray Eagle
Dirancang oleh GA-ASI, drone ini digunakan untuk pengintaian, pengawasan, dan melumpuhkan target.
Drone ini mampu membawa muatan total 488kg dengan rincian kapasitas bahan bakar sebesar 261kg dan muatan eksternal sebesar 227kg.
Sama seperti drone buatan AS lainnya, drone ini dipersenjatai dengan rudal Hellfire dengan jumlah empat buah.
Selain senjata, muatan eksternal lain yang dibawa MQ-1C termasuk sensor EO/IR, Synthetic Aperture Radar (SAR), dan communication relay sensors.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR