"Meski Xiaomi berjanji hanya mengambil keuntungan penjualan hanya lima persen, tapi ini (iklan) adalah salah satu cara kami untuk bertahan," kata Alvin saat konferensi pers peluncuran Mi Note 10 Pro, di Jakarta.
Alvin pun memberikan analogi bahwa iklan-iklan itu ibarat tip yang diberikan pelanggan saat makan di restoran. Alvin memastikan, bahwa iklan-iklan yang muncul sudah dipersonalisasi dengan harapan bisa bermanfaat bagi pengguna, tidak sekadar dianggap pengganggu.
"Kami akan terus menerima masukan dari pengguna Xiaomi," tambahnya.
Beberapa waktu lalu, salah satu petinggi Xiaomi pernah disebut-sebut ingin menghilangkan iklan di MIUI. Namun, banyak orang skeptis dengan janji ini. Sebab, apabila iklan-iklan dienyahkan dari MIUI, Xiaomi akan kehilangan salah satu sumber pemasukan.
Selain iklan, Alvin mengatakan Xiaomi juga mengandalkan bisnis lain seperti berlangganan dan layanan keuangan berbasis internet.
Selain Xiaomi, Realme juga nampaknya bakal mengikuti strategi menampilkan iklan di software antarmuka ponselnya.
Padahal sebelumnya, Realme sempat mengejek keputusan Xiaomi saat menghadirkan iklan pada antarmuka MIUI mereka. Informasi tentang penayangan iklan di ColorOS disampaikan lewat sebuah posting berisi pengumuman di situs Realme. Disebutkan bahwa iklan akan disalurkan untuk pengguna ColorOS versi 6 atau yang lebih baru.
"Untuk terus menawarkan lebih banyak kejutan bagi para pengguna Realme dan mempertahankan model bisnis yang sehat dan berkelanjutan, kami telah memperkenalkan rekomendasi konten komersial di ColorOS," tulis Realme.
Source | : | GSM Arena |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR