Persoalan privasi di Facebook banyak bersumber dari aplikasi pihak ketiga yang diberikan akses ke data pribadi pengguna.
Terkait dengan hal itu, untuk mempermudah pengguna dalam melacak ke mana saja datanya dibagikan, Facebook menggulirkan fitur baru bernama "Login Notifications".
Fitur ini bakal menampilkan notifikasi di aplikasi Facebook jika pengguna melakukan login ke suatu layanan pihak ketiga dengan menggunakan akun Facebook miliknya.
Dalam jendela notifikasi ditampilkan informasi waktu login berikut akses ke data jenis mana saja yang diminta oleh pihak ketiga tersebut, misalnya, informasi soal nama, tanggal lahir, alamat e-mail, atau daftar teman.
Di sini juga terdapat tombol khusus bernama "Edit Settings" untuk menghapus hak akses aplikasi pihak ketiga tersebut terhadap data pribadi.
"Notifikasi mengingatkan pengguna bahwa mereka memiliki hak penuh atas data yang dibagikan ke pihak ketiga," tulis Facebook dalam sebuah posting berisi pengumuman.
Selain di aplikasi Facebook, notifikasi yang sama soal akses data pihak ketiga juga akan dikirimkan ke alamat e-mail pengguna yang terdaftar di akun Facebook.
Memasuki 2020, Facebook mengatakan bakal melanjutkan eksperimen untuk menambah kendali pengguna atas data mereka, terutama yang berhubungan dengan login ke pihak ketiga.
Persoalan akses data oleh pihak ketiga ini sempat membuat geger seantero dunia saat skandal Cambridge Analytica mengemuka pada awal 2018.
Ketiga itu, perusahaan konsultasi politik tersebut mengumpulkan data pribadi jutaan pengguna Facebook -termasuk di Indonesia- lewat aplikasi pihak ketiga berupa kuis.
Sistem Keamanan
Facebook akhirnya melakukan langkah cukup besar ihwal keamanan data pengguna. Perusahaan pimpinan Mark Zuckerberg itu tidak akan lagi meminta nomor telepon (handphone/hp) pengguna melalui fitur otentikasi dua faktor, yang akan digunakan untuk menyarankan teman.
Source | : | |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR