Secara gencar Samsung memperbarui lini seri A yang ditandai dengan kode s. Setelah A10s, A20s, A30s, seri A50s juga merupakan salah satu di antaranya. Pembaruan yang dilakukan Samsung ini sebenarnya cukup menarik karena fitur tambahan yang dihadirkan memang menjadikan seri A ini lebih menarik. Hanya saja, pembaruan yang terlalu cepat menyusul seri “tanpa s”, bisa membuat konsumen kecewa bagi yang sudah terlanjur membeli varian yang hadir lebih dulu itu.
Pembaruan fitur yang hadir di A50s ini di antaranya dari sisi kamera. Sama-sama usung tiga kamera belakang, yang membedakan A50s dengan A50 adalah resolusi yang lebih tinggi. Jika sebelumnya kamera belakang utama hanya 25 MP, kini A50s punya resolusi 48 MP, tetapi dengan aperture lebih kecil f/2,0. Sementara, kamera kedua dan ketiganya punya spesifkasi yang sama dengan sebelumnya.
Samsung juga menambahkan beberapa fitur kamera. Yang menurut kami paling menarik adalah fitur Super Steady yang berguna untuk meminimalisasi guncangan saat merekam video. Saat kami coba, fitur ini memang sangat membantu. Pengguna tidak terlalu membutuhkan gimbal untuk membuat gambar lebih stabil. Kami sendiri mencoba merekam dalam kondisi berlari sampai naik sepeda. Hasilnya memang terlihat nyaman dengan hasil video yang lebih stabil. Fitur ini cocok untuk para vlogger.
Sementara, untuk hasil foto, secara default Samsung memasang pengaturan di resolusi 12 MP. Efek-efek yang tersedia masih menyertakan bokeh yang bisa diaktifkan dari pilihan live focus. Tingkat keburaman bisa diatur meski foto telah dibuat. Ada beberapa pilihan keburaman yang terdiri dari color point, spin, dan zoom. Hasilnya pun cukup rapi selama objek tersebut tidak banyak bergerak. Namun, ada satu yang sedikit menjadi ganjalan: autofokus yang terkesan agak lambat. Kami juga beberapa kali menekan layar agar mendapatkan fokus yang tepat. Peningkatan resolusi juga terdapat pada kamera swafoto, dari 25 MP menjadi 32 MP, dengan fitur lain yang masih sama.
Peningkatan juga terjadi dari sisi SoC. Meski tidak besar, A50s menggunakan Exynos 9611 dan bukannya Exynos 9610 seperti pada A50. Samsung mengklaim Exynos 9611 memiliki GPU dengan clock speed yang lebih tinggi dari sebelumnya. Peningkatan itu tentunya bisa membantu ketika ponsel pintar menjalankan aplikasi yang sangat memanfaatkan GPU seperti gim.
Fitur lain yang ditambahkan adalah NFC. Fitur ini memang makin dibutuhkan bagi penggunaan sehari-hari, utamanya bagi yang sering menggunakan uang elektronik. Samsung juga menambahkan aplikasi Samsung Pay, bekerja sama dengan DANA, untuk memudahkan transaksi uang elektronik.
Adapun layarnya, A50s punya layar dengan ukuran 6,4 inci yang menggunakan notch. Resolusinya adalah 2.340 x 1.080 dan rasio layar terhadap bodinya mencapai 85,1% - terbilang cukup baik. Panel yang digunakan adalah Super AMOLED sehingga memungkinkan dipasangnya sensor sidik jari di layar. Untuk sensor sidik jarinya sendiri, tidak ada masalah ketika digunakan dan mampu bekerja baik.
Baterai juga jadi hal yang diunggulkan. Dengan kapasitas 4.000 mAh, melalui simulasi dari PCMark for Android menunjukkan ponsel pintar ini bisa bertahan sampai 10 jam 35 menit. Hasil tersebut menunjukkan A50s mencukupi untuk aktivitas sehari-hari dari pagi sampai malam, tentunya selama tidak intensif bermain gim. Pengisian baterainya pun sudah dipersenjatai dengan teknologi fast charging.
Hasil uji
AnTuTu Benchmark 7.1.0 - Score | 151760 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 Performance Score | 5720 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 battery life | 10 jam 35 menit |
3DMark Android Edition 2.0.4580 - Ice Storm Unlimited | 16310 |
GeekBench 4.2.0 - Single Core | 1676 |
GeekBench 4.2.0 - Multi Core | 5378 |
Kesimpulan
Tawarkan pembaruan yang menarik, Samsung Galaxy A50s mengedepan fungsi kamera, kinerja untuk bermain gim, serta NFC. Meski demikian, dengan kisaran harga Rp4 jutaan, seri ini mesti bersaing ketat dengan ponsel pintar setara merek lain yang biasanya lebih terjangkau.
PLUS: Kinerja baik, tiga kamera belakang dengan resolusi utama 48 MP, layar cukup luas dan tajam, sensor sidik jari di layar, baterai tangguh dan dukung fast charging, ada NFC dan Samsung Pay.
MINUS: Fungsi autofokus kurang maksimal, harga lebih tinggi dibanding kompetitor setara.
Spesifikasi
SoC | Samsung Exynos 9611 (quad core Cortex-A73 2,3 GHz dan quad core Cortex-A53 1,7 GHz plus Mali-G72 MP3 |
RAM | 6 GB LPDDR4X |
Media simpan internal | 128 GB |
Slot SIM | Dual nano-SIM (dukung micro-SD secara terpisah) |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/LTE |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11a/b/g/n/ac, Wi-Fi Direct, hotspot, Bluetooth 5.0, A2DP, LE, GPS, A-GPS, GLONASS, BDS, GALILEO, NFC, USB Type-C |
Sensor | Accelerometer, light, proximity, gyroscope, orientation, sound, magnetic, sidik jari |
Kamera | Belakang: 48 MP (f/2,0) + 8 MP (f/2,2, ultrawide) + 5 MP (f/2,2, depth sensor), LED flash, HDR; video 2160p @ 30 fps. Depan: 32 MP, f/2,0, HDR, soft flash; video 1080p @ 30 fps |
Layar | 6,4″ Super AMOLED 2.340 x 1.080 piksel |
Baterai | Li-Po 4.000 mAh |
Dimensi/bobot | 15,85 x 7,45 x 0,77 cm/169 gr |
Sistem operasi | Android 9.0 Pie |
Situs | www.samsung.com/id |
Harga | Rp4.699.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR