Tenang saja, Huawei nova 5T masih mendukung segala fitur dari Google. Jadi, jika Anda khawatir akan dukungan Google, bisa dibilang ponsel pintar ini masih aman. Bahkan, sebenarnya cukup layak dimiliki. Kenapa begitu? Karena menurut kami apa yang dihadirkan melalui fitur kameranya; bikin yang suka bereksperimen untuk mendapatkan hasil foto unik, menarik, dan keren; hasratnya bisa terpenuhi.
Dari sisi perangkat keras, nova 5T ini punya empat kamera belakang dengan resolusi 48 MP untuk kamera utama, resolusi 16 MP untuk ultrawide, resolusi 2 MP untuk depth sensor, dan 2 MP untuk makro. Meski spesifikasi ini sudah banyak yang mengadopsinya, tetapi Huawei menghadirkan fitur serta kualitas yang terbilang unggul.
Pasalnya, selain dukungan perangkat keras mumpuni, Huawei melengkapinya dengan aplikasi yang memberikan banyak pilihan untuk berkreasi. Pilihan menu utamanya memang terihat cukup standar. Namun, ketika masuk ke pilihan More, Anda baru akan mendapatkan pilihan yang beragam.
Untuk mode Pro-nya pun tidak main-main, terdapat banyak pengaturan manual yang cukup lengkap, misalnya ISO, Shutter Speed, Exposure Value, Auto Focus, dan Auto White Balance. Di mode ini, Anda juga akan mendapati opsi foto dengan format RAW yang biasa ditemukan pada kamera profesional. Format tersebut merupakan format “mentah” yang belum mengalami kompresi yang lossy seperti halnya JPEG.
Dari sisi desain, Huawei juga kembali mencoba berinovasi dengan tampilan di bodi belakang. Tidak Cuma menghadirkan desain glossy dengan warna yang berubah ketika dimiringkan, tetapi juga terdapat motif yang membuatnya berbeda dengan ponsel pintar kebanyakan.
Huawei juga menambahkan logo nova yang unik di bagian bawahnya. Jadi, jika Anda melihat bagian belakangnya, pasti langsung bisa menebak bahwa produk ini adalah nova 5T. Sementara, untuk posisi kamera belakangnya, tiga tersusun dalam satu bingkai dengan posisi vertikal di sisi kiri, sedangkan yang satu lagi ada di sampingya.
Dari sisi dimensi, nova 5T ini sangat cocok bagi Anda yang bosan dengan ponsel pintar saat ini yang rata-rata punya ukuran diagonal layar 6,3 inci ke atas yang terasa besar saat digenggam. Dengan ukuran layar 6,2 inci, nova 5T terasa lebih ergonomis saat digenggam.
Huawei juga menampilkan desain unik di bagian depan. Kamera swafoto ditempatkan di area layar dengan bentuk bulat dan berada di ujung kiri atas. Desain yang populer dengan sebutan “tompel” ini memang sedikit mengingatkan kami akan Galaxy seri S10 milik Samsung, meski tetap memiliki tampilan yang berbeda. nova 5T tidak menempatkan sensor sidik jari di bodi belakang atau di bawah layar, melainkan di sisi kanan bersamaan dengan tombol power.
Untuk SoC-nya, Huawei menggunakan buatan sendiri dan kali ini HiSilicon Kirin 980-lah yang dipilih. SoC ini berbasis CPU octa core dan menggunakan technology node 7 nm. SoC ini menjadi pesaing terdekat dari Snapdragon 845 dari Qualcomm.
Menariknya, terdapat mode Performance yang bila diaktifkan akan memberikan hasil uji yang lebih tinggi dari kondisi default. Dari hasil uji yang diperoleh, mode Performance kelihatannya merupakan mode yang menunjukkan kinerja sebenarnya dari SoC Kirin 980 yang digunakan. Kami melakukan pengujian pada kondisi default dan khusus AnTuTu serta Geekbench juga pada mode Performance. Angka yang lebih tinggi adalah hasil uji mode Performance (lihat tabel).
Tabel uji
AnTuTu Benchmark 8.1.7 - Score | 392355 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 Performance Score | 7880 |
PCMark for Android 2.0.3716 - Work 2.0 Battery Life | 12 jam 51 menit |
3DMark Android Edition 2.0.4646 - Ice Storm Unlimited | 26872 |
3DMark Android Edition 2.0.4646 - Sling Shot | 3671 |
3DMark Android Edition 2.0.4646 - Sling Shot Unlimited | 2804 |
GeekBench 5.1.0 - Single Core | 696 |
GeekBench 5.1.0 - Multi Core | 2439 |
Kesimpulan
Huawei nova 5T bisa jadi pesaing di kelas menengah dengan fitur ala flagship yang tampil beda. Kami suka dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan Huawei nova 5T seperti SoC dan kamera. Apalagi saat ini harganya sudah mengalami penurunan dibandingkan saat peluncurannya.
PLUS: Kinerja baik, desain inovatif, empat kamera belakang dengan resolusi sampai 48 MP, aplikasi kamera yang kaya fitur, foto bisa disimpan dalam format RAW, ada NFC, sensor sidik jari di tombol power, daya tahan baterai bagus.
MINUS: Tanpa slot micro-SD, tanpa jack audio 3,5 mm, bingkai kamera belakang menonjol.
Spesifikasi
SoC | HiSilicon Kirin 980 (dual core Cortex-A76 2,6 GHz, dual core Cortex-A76 1,92 GHz, dan quad core Cortex-A55 1,8 GHz plus Mali-G76 MP10) |
RAM | 8 GB |
Media simpan internal | 128 GB |
Slot SIM | Dual nano-SIM |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/LTE |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11a/b/g/n/ac, Wi-Fi Direct, hotspot, Bluetooth 5.0, A2DP, aptX HD, LE, GPS, A-GPS, GLONASS, BDS, GALILEO, QZS, NFC, USB Type-C |
Sensor | Accelerometer, light, proximity, gyroscope, orientation, sound, magnetic, sidik jari |
Kamera | Belakang: 48 MP (f/1,8) + 16 MP (f/2,2, ultrawide) + 2 MP (f/2,4, depth sensor) + 2 MP (f/2,4, makro), LED flash, HDR; video 2160p @ 30 fps Depan: 32 MP, f/2,0, HDR, soft flash; video 1080p @ 30fps, gyro-EIS |
Layar | 6,26″ IPS 2.340 x 1.080 piksel |
Baterai | Li-Po 3.750 mAh |
Dimensi/bobot | 15,43 x 7,4 x 0,78 cm/174 gr |
Sistem operasi | Android 9.0 Pie dengan EMUI 10 |
Situs | https://consumer.huawei.com/id/phones/ |
Garansi | 1 tahun |
Harga | Rp5.499.000 |
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR