Perbarui lini notebook gaming-nya, Lenovo memboyong seri Legion Y740 ke Indonesia. Legion Y740 hadir dengan beberapa pilihan komponen, dan unit yang kami terima menggunakan prosesor Intel Core Generasi ke-8 (codename Coffee Lake), tepatnya Intel Core i7-8750H, dengan kartu grafis NVIDIA GeForce RTX 2070 Max-Q 8 GB GDDR6. Kombinasi ini tentu membuat Lenovo Legion Y740 bertenaga untuk menjalankan berbagai gim 3D masa kini.
Dibanding varian standar, kartu grafis varian Max-Q memiliki konsumsi daya yang lebih rendah serta kecepatan clock yang diturunkan. Tujuannya agar suhu lebih terjaga sehingga tidak akan terjadi overheat saat dipasang pada notebook berukuran cukup tipis. Tentu saja, imbasnya kinerja varian Max-Q berada di bawah varian standar.
Legion Y740 memiliki desain unik. Hal tersebut terlihat pada sisi belakang yang menonjol dan penempatan engsel yang agak ke depan. Engsel ini cukup fleksibel karena bisa ditekuk sampai 180 derajat. Sisi belakang itu ternyata merupakan tempat porta konektivitas tersedia, yakni porta adaptor, 2 porta USB 3.1 Gen 1, porta LAN, porta HDMI, dan porta DisplayPort. Namun, pada sisi lain juga masih ada porta konektivitas, yakni porta audio dan Thunderbolt 3 di sisi kiri dan porta USB 3.1 Gen 2 di sisi kanan.
Awalnya kami hanya melihat tombol-tombol pada kibor memiliki backlight dengan warna biru muda saja. Namun, ternyata ada satu pilihan lain yang cukup keren; backlight akan menyala hanya pada saat tombol ditekan. Efek backlight ini cukup keren karena lampu yang menyala memiliki warna yang bergantian. Tidak terdapat tombol numpad, tetapi tersedia tombol shortcut yang diletakan di sisi kiri.
Dengan prosesor yang memiliki 6 core dan 12 thread, kinerjanya kencang. Ini bisa dilihat dari skor Cinebench yang mencapai 1173 cb. Melakukan transcoding audio dan video pun berlangsung cepat, begitu pula yang lainnya (lihat tabel skor).
Kapasitas memori lokal pada kartu grafis yang cukup besar, yaitu 8 GB berguna untuk menaikkan detail grafis secara maksimal pada suatu gim. Jadi, Anda bakal bisa menikmati suatu gim dengan pilihan detail tertinggi yang ada. Bahkan, kami mampu menggunakan pilihan detail rata kanan pada gim seperti Far Cry 5 serta Rise of the Tomb Raider dan mendapatkan 92 fps serta 102 fps.
Selain menguji kinerja, kami juga mencoba melihat peningkatan suhu saat sistem dalam kondisi berbeban penuh. Untuk itu, kami melakukan stress test menggunakan AIDA64 yang menyimulasikan penggunaan sistem secara ekstrem. Hasilnya, terlihat bahwa terjadi throttling yang bisa membuat kinerja agak sedikit menurun. Hal tersebut untuk menghindari komponen terlalu panas yang bisa berakibat fatal. Oh ya, Lenovo telah memasang sistem pendingin dengan menyertakan kipas dan heatpipe. Saat sistem berada di suhu tertentu, kipas otomatis akan berputar lebih kencang guna mendinginkan komponen. Sayangnya, kecepatan putaran kipas tidak bisa kita tentukan secara manual—yang biasanya disediakan melalui aplikasi yang disertakan.
Meski kartu grafisnya diklaim menggunakan konsumsi daya yang lebih rendah, tetapi itu tidak membuat penggunaan daya secara keseluruhan menjadi irit. Kami mendapati daya tahan baterai yang tidak sampai dua jam pada PCMark dan pada saat memutar video Full HD. Meski ada klaim bahwa penggunaan notebook gaming kurang cocok memanfaatkan baterai, tetapi daya tahan baterai yang terbilang cepat, menjadi nilai kurang untuk kami.
Tabel uji
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR