Virus corona disalahgunakan oleh beberapa oknum untuk memasukkan malwareke perangkat mobile. Pakar informasi dan teknologi (IT) mengungkapkan celah masuknya malware ke ponsel maupun komputer.
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, pada dasarnya pelaku selalu mencari cara untuk menyebarkan malware. Kali ini, oknum memanfaatkan kekhawatiran masyarakat terkait virus corona. Mereka menyisipkan malware pada file berupa dokumen pdf, docx, mp4, dan lainnya yang memuat konten virus corona. Sebab, masyarakat terus memperbarui informasi terkait wabah tersebut. Jika pengguna mengeklik tautan atau file tersebut, maka malware dapat menyusupi perangkat.
“Mereka berusaha mencari tema-tema menarik,” kata Alfons.
Karena itu, ia mengimbau pengguna tidak membuka tautan mencurigakan baik melalui email, WhatsApp hingga SMS.
Selain itu, pengguna sebaiknya tidak menginstal ataupun menjalankan aplikasi atau program tertentu di luar PlayStore atau AppStore.
Ponsel yang aplikasinya jarang diperbarui juga rentan disusupi malware. Karena itu, pengguna diimbau mengunduh antivirus dan memperbarui aplikasi secara berkala.
"Harus dipastikan aplikasi yang digunakan yakni versi terakhir dengan otomatis perbarui,” katanya.
Pelaku bisa mencuri data pengguna, jika malware sudah masuk ke perangkat. Informasi yang dicuri berupa username hingga password layanan keuangan seperti internet banking.
Bahkan, oknum tersebut dapat mengunjungi malware lain lewat perangkat milik pengguna yang telah disusupi.
"Pelaku bisa mengunduh malware lain (dari perangkat pengguna),” ujarnya.
Peneliti Keamanan Siber Communication Information System Security Research Center (CISSReC) Pratama Persadha sependapat dengan Alfons. Pelaku menggunakan konten terkait virus corona untuk memacing pengguna membuka tautan berisi malware.
"Cara ini jelas lebih efektif dibanding email phising berisi iming-iming hadiah,” ujar Pratama.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR