Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun berencana menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memantau serangan malware terkait virus corona di Indonesia.
"Banyak oknum yang memanfaatkan momentum itu untuk menyebarkan serangan malware,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan.
Celah menyisipkan malware lewat konten tentang virus corona dikemukakan oleh Kapersky. Perusahaan antivirus dan antimalware itu mennyampaikan, file berbahaya yang ditemukan menyamar dengan kedok file pdf, mp4, docx.
Berdasarkan catatan Kapersky, nama-nama file itu memuat tentang cara melindungi diri dari virus corona. Ada juga yang berjudul informasi terkini virus corona dan cara mendeteksinya.
"Nyatanya, file-file ini berisi berbagai ancaman trojan hingga worm yang mampu menghancurkan, memblokir, memodifikasi, atau menyalin data, serta mengganggu pengoperasian komputer atau jaringan komputer," tulis Kapersky.
Produk Kaspersky mendeteksi file terkait 'coronavirus' dengan nama-nama seeperti Worm.VBS.Dinihou.r, Worm.Python.Agent.c, UDS:DangerousObject.Multi.Generic, Trojan.WinLNK.Agent.gg, Trojan.WinLNK.Agent.ew, HEUR:Trojan.WinLNK.Agent.gen, dan HEUR:Trojan.PDF.Badur.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR