"Sekali saja Anda membalas permintaan kode OTP yang tidak pernah Anda minta sendiri, maka akun WhatsApp Anda akan berpindah ke perangkat si penyadap," kata Nurcahya.
4. Kurangi penggunaan WhatsApp dengan jaringan WiFi publik
Cara yang paling sering digunakan bagi peretas untuk mengakses aplikasi Anda adalah melalui koneksi WiFi yang tidak aman. Perlu diketahui, sebagian besar peretasan email dilakukan melalui jaringan WiFi tidak aman.
"Cara yang sama juga bisa dilakukan pada semua aplikasi lain di ponsel, termasuk akun WhatsApp Anda," ujar Nurcahya.
Menurut dia, menggunakan koneksi jaringan WiFi yang tidak aman adalah tindakan yang sangat berisiko. Ia mengingatkan agar menghindari penggunaan koneksi WIFI publik yang tidak aman. Langkah ini akan mencegah Anda dari risiko akun WhatsApp Anda disadap.
Penyadap dapat mengakses perangkat Anda jika berada pada koneksi jaringan lokal atau wifi yang sama.
"Itu sebabnya sangat disarankan untuk tidak masuk ke jaringan publik dan tidak aman," papar dia.
5. Blokir instalasi dari sumber yang tidak dikenal
Mengizinkan pemasangan aplikasi dari sumber yang tidak dikenal membuat ponsel Anda rentan untuk diretas. Karena itu, Anda harus mengunci pengaturan untuk menghentikan instalasi dari sumber yang tidak dikenal. Jangan lupa pula untuk memeriksa rincian pengembang, peringkat, ulasan aplikasi yang sekiranya akan Anda pasang di perangkat Anda.
6. Pasang pengunci aplikasi
WhatsApp tidak memiliki fitur pengunci aplikasi. Meski demikian, Anda dapat mengunduh aplikasi yang dapat Anda gunakan untuk mengunci WhatsApp dengan kata sandi atau PIN.
Hal ini, kata Nurcahya, dapat membantu Anda mencegah siapa pun yang meminjam ponsel Anda untuk mengakses akun WhatsApp dengan mudah.
7. Deaktivasi akun Anda
Langkah terakhir yang dapat dilakukan jika akun Anda diretas adalah deaktivasi. "Deaktivasi akun dengan cara mengirim email ke support@whatsapp.com," kata Nurcahya.
Setelah e-mail Anda divalidasi oleh tim WhatsApp, akun Anda secara otomatis akan terhapus.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR