Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan tiga perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi lebih dari satu miliar dolar AS, atau yang biasa disebut unicorn baru pada 2024.
"Kementerian Kominfo itu ditargetkan oleh Pak Presiden nanti di 2024 ada tiga unicorn baru,” Plt Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Slamet Santoso, dalam kick-off Seleknas Produk TIK 2020 di Jakarta, Senin (10/2).
Untuk mencapai target tersebut, Kominfo telah memiliki tiga program yaitu SMK coding, mengajarkan siswa SMK menjadi programmer, kemudian 1000 Startup, yang tahun ini berada di 16 lokasi, dan Seleksi Nasional Produk TIK 2020.
“Jadi, tiga ini, kalau kaya Piramida itu di paling bawah untuk menuju ke tiga unicorn itu,” kata Slamet.
Slamet mengatakan semua sektor berpotensi menumbuhkan startup baru terlebih pengembangan startup telah masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020- 2024.
Dalam rencana tersebut tujuh sektor, yaitu pertanian, perikanan, edukasi, kesehatan, pariwisata, maritim dan logistik, yang menjadi titik pengembangan startup.
“Jadi, tujuh ini masih kemungkinan, tapi kalau saya lihat dari tahun tahun kemarin, itu heavy-nya lebih ke tourism, agriculture, sama logistik,” ujar Slamet.
"Tapi enggak masalah, yang penting itu bisa memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada di Indonesia,” kata Slamet menambahkan.
Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengisyaratkan akan ada perusahaan rintisan yang menjadi unicorn tahun ini.
Tak hanya unicorn baru, menurut Johnny akan ada unicorn yang naik kelas jadi decacorn tahun ini.
Indonesia saat ini memiliki empat perusahaan rintisan yang menembus tingkatan unicorn, yaitu Bukalapak, Tokopedia, Traveloka dan OVO.
Sementara, Gojek telah berhasil menembus strata decacorn, satu tingkat di atas unicorn dengan valuasi minimal 10 miliar dolar AS.
Baca Juga: Kembali Merugi, CEO Uber Akui Era Bakar Duit Startup Sudah Berakhir
Seleknas Produk TIK 2020
Kominfo menggelar Seleksi Nasional Produk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau dikenal dengan Indonesia Enterpreneur TIK “IdenTIK” 2020 yang merupakan program tahunan untuk mendorong pertumbuhan startup di Tanah Air.
“Ini adalah salah satu sarana atau ajang kompetisi bagi teman-teman milenial yang mempunyai karya atau produk TIK untuk bisa kita dorong menjadi produk yang berkualitas,” Plt Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Slamet Santoso, dalam temu media di Jakarta, Senin.
“Kita tahu internet sudah nyambung dari Sabang sampai Merauke dengan adanya Palapa Ring. Internet user kita sudah mencapai 177 orang, ini merupakan modal bagi kita suapaya event-event seperti ini bisa dimanfaatkan anak-anak muda milenial,” Slamet melanjutkan.
Terdapat enam kategori yang dilombakan dalam Seleksi Nasional TIK “idenTIK” 2020 antara lain Startup Company (STC), Digital Content (DLC), Corporate Social Responsibility (CSR), Private Sector (PRV), Publik Sector (PUB) dan Research and Development (RND).
Slamet mengatakan anak muda yang memiliki prototipe produk yang inovatif dan yang belum pernah dijual ke umum, dapat mendaftarkan diri dalam Seleknas Produk TIK 2020.
Komite Juri Seleknas Produk TIK 2020 yang terdiri dari tujuh orang, termasuk Ketua Dewan Juri, akan berkeliling ke sembilan kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali, Surabaya, Medan, Samarinda, Padang dan Makassar.
Pemilihan kota-kota tersebut, menurut Slamet, merupakan “kantong-kantong para milenial mengembangkan produk,” berdasarkan berdasarkan riset yang telah dilakukan sebelumnya.
Roadshow akan dimulai pada bulan ini hingga 21 April 2020. Pendaftaran akan ditutup pada 28 Mei 2020.
Selanjutnya, Komite Juri akan mengkurasi dan menetapkan finalis Seleknas Produk TIK 2020, yang kemudian pemenang akan diumumkan pada 19 Juni 2020.
Hasil kurasi terbaik nantinya akan berkesempatan mewakili Indonesia di ajang ASEAN ICT Awards (AICTA) 2020 di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Setelah dikurasi nanti kita akan memilih setiap sektor ada tiga kandidat, jadi kalau sektornya ada enam, berarti ada 18 kandidat yang akan kita submit di sistemnya ASEAN ICT World,” kata Slamet.
“Nanti akan dijuri secara online, pemenangnya 1,2,3 akan dijuri offline di Malaysia kemungkinan pada Oktober,” sambung dia.
ASEAN ICT Awards (AICTA) merupakan program dan proyek yang disepakati oleh menteri-menteri telekomunikasi negara ASEAN, yang menjadi tolak ukur kesuksesan dalam hal inovasi dan kreativitas.
Tahun ini, Seleknas Produk TIK 2020 berkolaborasi dengan WTOIP Global dan IPIEC dengan harapan dapat membuka peluang bisnis dan jaringan yang lebih luas bagi para kandidat yang memenuhi syarat, untuk mendapatkan fasilitas seperti pitching dengan investor dan pendampingan terkait Hak Kekayaan Intelektual.
Kominfo juga menyediakan repositori untuk produk-produk berkualitas agar didorong kepada Kementerian dan Lembaga, sehingga dalam hal ini, Kominfo berfungsi sebagai enabler, memberikan teknologi adopsi kepada seluruh sektor.
“Ini adalah suatu cara untuk naik kelas ini adalah tahapan yang awal, makanya tagline-nya “Compete and Grow,” karya-karya atau produk TIK yang menjadi pemenang akan kita dorong,” ujar Slamet.
“Muaranya nanti, hilirnya, Kementerian Kominfo itu ditargetkan oleh Pak Presiden nanti di 2024 ada tiga unicorn baru, ini salah satu caranya,” tambah dia.
Baca Juga: Menkominfo: Indonesia Bakal Punya Unicorn dan Decacorn Baru Tahun ini
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR