Setelah berjalan selama kurang dari lima tahun, startup pengembang smartphone Essential resmi ditutup. Vendor ini hanya meluncurkan satu produk ponsel, yakni PH-1, selama masa hidupnya.
Essential didirikan oleh salah seorang pencipta sistem operasi Android, Andy Rubin, pada November 2015 lalu. Perusahaan rintisan ini bahkan pernah mendapat suntikan dana dari sejumlah investor, mulai dari Foxconn, Amazon, hingga Tencent.
Essential memperkenalkan diri dan juga produk perdananya di industri smartphone, PH-1, pada Mei 2017, yang kemudian mulai menjualnya ke pasar pada Agustus 2017. Meski hadir dengan spesifikasi kelas dewa, nyatanya penjualan smartphone itu kurang memuaskan dengan hanya terjual 150 ribu unik pada Mei 2018.
Rubin sempat memamerkan Project Gem, calon smartphone terbaru Essential dengan wujud yang unik berbodi ramping pada Oktober 2019.
Sayang, proyek tersebut tidak pernah terealisasikan. Perusahaan kini juga telah memastikan tidak ada jalan yang jelas untuk meluncurkannya ke konsumen.
"Mengingat ini, kami telah membuat keputusan sulit untuk menghentikan operasi dan menutup Essential," tulis perusahaan dalam blog resminya.
Essential juga berhenti merilis pembaruan untuk smartphone Android PH-1. Newton Mail, layanan email yang diakuisisi Essential pada akhir 2018, juga akan ditutup dengan terakhir beroperasi pada 30 April 2020 mendatang.
Penutupan Essential tidak terlalu mengejutkan. Selain karena penjualan PH-1 yang buruk, perusahaan juga sudah lama disebut akan menjual sejumlah aset bisnisnya, mulai dari paten, perangkat keras, hingga proyek masa depan.
Ditambah, ada laporan dari The New York Times yang mengungkap isu tuduhan pelecehan seksual terhadap Andy Rubin yang diduga menjadi alasan ia meninggalkan Google.
Source | : | The New York Times |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR