vivo Indonesia tidak ingin terjebak dengan strategi pemasaran vendor smartphone lain yang saling adu resolusi kamera smartphone. Product Manager vivo Indonesia, Ricky Bunardi mengklaim vivo lebih mengutamakan kualitas akhir dari kamera yang mereka sematkan di smartphone mereka.
Sebagai informasi vivo 19 yang bakal meluncur bulan ini hanya dibekali dengan kamera 48 MP. Padahal pesaing-pesaing vivo, seperti Samsung dan Xiaomi sudah mengeluarkan kamera dengan resolusi 108 MP.
"Jadi nanti kita bisa lihat foto-foto yang dihasilkan di 48MP itu hasilnya oke banget. Dan ini tidak kalah dengan yang mengatakan dia lebih tinggi resolusinya," ujar Ricky.
Ricky menjelaskan smartphone yang memiliki resolusi kamera besar tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas hasil foto. Selain itu, menurutnya vendor smartphone juga kerap melakukan rekayasa agar ukuran megapiksel kamera mereka lebih besar dari resolusi sebenarnya menggunakan perangkat lunak (software). Teknik ini dikenal sebagai interpolasi.
"Kadang-kadang mereka menggunakan interpolasi by software. Jadi mereka terkesan tinggi untuk megapixel-nya, resolusinya, tapi sebenarnya itu ada software yang bermain," ujarnya.
Sebagai contoh, sensor kamera memiliki resolusi 12 MP, namun diinterpolasikan menjadi 48 MP. Artinya, ponsel hanya bisa memotret dengan resolusi 12 MP. Tapi rekayasa software di ponsel bisa membuat hasil foto seperti kualitas 48 MP.
Software yang melakukan interpolasi ini akan menambahkan piksel yang hilang ketika foto dibesarkan menjadi resolusi 48 MP. Dengan demikian, hasil foto akan tetap memiliki detail seperti diambil dengan sensor 12 MP sebenarnya, dan tidak terlalu pecah ketika diperbesar.
Namun, berapa baik hasil interpolasi foto menjadi resolusi yang lebih besar, tergantung dari seberapa bagus pemrosesan software ketika mengubah foto-foto tersebut, seperti dilansir dari Yugatech.
Melansir Life Wire, interpolasi ini tidak hanya dilakukan pada kamera ponsel. Tapi teknik ini juga digunakan pada kamera digital saku. Teknik ini juga kerap digunakan untuk meningkatkan fungsi perbesaran digital (digital zoom) pada kamera.
Ricky enggan memastikan berapa banyak produk yang akan diluncurkan oleh vivo pada tahun 2020. "Jadi kita riset dulu, yang dibutuhkan pasar itu seperti apa. Kebutuhan banyak, tapi kita pilah-pilah," ujar Ricky.
Selain kebutuhan, Ricky menyampaikan vivo melihat target pasar dalam membuat produk baru. Misal di V19, dia mengaku dirancang untuk anak muda aktif yang ingin mengabadikan momen pada malam hari usai bekerja seharian.
"Tapi di sisi lain ada juga nih kebutuhan yang lain, nanti itu akan kami coba address dengan seri selanjutnya. Di mana ini masih Maret, tahun 2020 masih terlalu dini, masih ada beberapa kejutan yang kami siapkan sampai akhir tahun," ujarnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Cakrawala |
KOMENTAR