Grab menutup kantornya di Singapura dan Thailand selama lima hari untuk pembersihan area karena ada seorang karyawannya positif terinfeksi virus corona.
"Seorang karyawan yang berbasis di kantor perusahaan kami di Marina One West Tower di Singapura terkena Covid-19," ujar Grab seperti dikutip dari Bloomberg.
Perusahaan menjelaskan bahwa karyawan yang dimaksud itu dinyatakan positif pada 7 Maret lalu dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.
Infeksi virus corona di Grab terjadi setelah Facebook yang juga memiliki kantor di gedung Marina One di Singapura, membenarkan bahwa seorang karyawan di sana didiagnosis dengan virus tersebut.
Facebook telah menutup area yang terkena untuk pembersihan mendalam dan menyarankan karyawan di area tersebut untuk bekerja dari rumah hingga 13 Maret mendatang.
Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) itu juga menutup kantornya di London hingga Senin mendatang untuk pembersihan area kantor karena karyawan yang diduga terinfeksi telah berkunjung ke kota itu pada Februari lalu.
Penyebaran cepat COVID-19, yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini juga memaksa adanya penutupan kantor di seluruh dunia. Raksasa teknologi dari Apple hingga Google juga menyarankan karyawan untuk bekerja dari rumah.
Sebagai informasi, Singapura memiliki 150 kasus yang terkonfirmasi, meskipun beberapa pasien telah pulih, menurut pihak berwenang setempat.
Adapun Facebook, Twitter, Microsoft, Amazon hingga Google berkomitmen memberikan upah per jam terhadap karyawan yang bekerja di rumah akibat penyebaran virus corona yang kian masif. Hal ini dianggap sebagai solusi terbaik di tengah ancaman pemangkasan pekerja akibat wabah tersebut.
"Kami akan membayar semua (upah) karyawan per jam yang mendukung kampus kami di Seattle dan Bellevue, mulai dari layanan makanan, penjaga keamanan hingga staf kebersihan, selama karyawan tersebut diminta bekerja dari rumah," ujar Amazon seperti dikutip dari TechCrunch.
Sebelumnya, Google, Apple, dan Microsoft menutup kantor sementara di Tiongkok karena wabah virus corona. Sedangkan Huawei Technologies masih tetap beroperasi di negara asalnya tersebut.
Source | : | Tech Crunch,Bloomberg |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR