Gojek dan Grab mengakui pandemi virus corona COVID-19 membuat pemesanan atau order online mereka turun.
Apalagi, sejak pemerintah menerapkan social distancing atau saling menjaga jarak, proses belajar-mengajar di sekolah dan universitas diliburkan, serta work from home atau bekerja dari rumah untuk para pekerja.
"Jumlah penumpang menurun. Tapi, untuk layanan lainnya seperti pengantaran makanan dan minuman, pengiriman barang dan streaming film, itu trafiknya stabil," ujar Chief of Public Policy and Goverment Relations Gojek, Sintho Nugroho di Jakarta.
Yang menariknya adalah di tengah wabah Virus Corona COVID-19, Halodoc yang merupakan platform kesehatan online justru memiliki lonjakan trafik yang cukup tinggi karena banyak masyarakat yang ingin mencari informasi soal kesehatan.
"Di platform Grab ada Good Doctor, yang juga trafiknya meningkat tinggi dan layanan transportasi melandai. Tapi, karena social distancing ini maka layanan belanja bahan makanan memiliki banyak pemesanan," kata Head of Public Affair Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno.
Kebijakan social distancing membuat masyarakat ingin tetap mendapat asupan makanan yang baik.
Dengan layanan Grab ini pengguna bisa tetap belanja ke supermarket dan barang akan dikirim ke rumah.
Sehingga masyarakat bisa tetap tenang dan tidak panik jika ketersediaan bahan makanan habis.
Seperti diketahui, hari ini, baik Gojek dan Grab dan Gojek bermitra dengan Kementerian Kesehatan dalam menghadirkan layanan telemedicine lewat platform kesehatan digital, GoodDoctor dan Halodoc.
Selain bisa membeli obat secara online, masyarakat juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter selama 24 jam.
Keduanya akan membantu masyarakat yang ingin konsultasi mengenai COVID-19 sebelum datang ke rumah sakit.
Cara ini juga akan meringankan beban kerja tenaga medis di rumah sakit.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR