Pimpinan hingga karyawan di perusahaan teknologi, Gojek Indonesia, bersama-sama memangkas gaji mereka dan mendonasikannya untuk membantu ratusan ribu mitra perusahaan, baik pengemudi dan merchant.
Inisiatif ini diluncurkan untuk membantu para mitra yang terus bekerja di tengah wabah virus Corona atau Covid-19.
“Mereka pahlawan tanpa pamrih, mereka yang terus bekerja dan berjuang di jalan,” kata Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dalam Media Conference Call di Jakarta, Selasa, 24 Maret 2020.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, pandemi telah memaksa pihaknya untuk bekerja dari rumah, membawanya keluar dari zona nyaman untuk menjalankan bisnis secara berbeda, dan menciptakan banyak tantangan saat berupaya menyesuaikan diri.
"Tapi jujur saja, masalah kami tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang dihadapi mitra driver, merchant dan service provider kami, di mana mata pencahariannya sangat bergantung pada perputaran roda ekonomi, yang kini tengah melambat akibat pandemi ini," kata Kevin.
Sampai hari ini, dana yang sudah terkumpul mencapai Rp 100 miliar dan masih akan terus bertambah.
Saat ini, penyebaran virus Corona diketahui terus meluas. Sampai kemarin, sudah 686 orang yang terinfeksi virus tersebut di Tanah Air. Sebanyak 55 orang di antaranya meninggal dunia dan 30 lainnya sembuh.
Fenomena itu juga berdampak kepada ekonomi.
Andre mengatakan situasi ini pun membuat pendapatan dari para mitra Gojek pun ikut menurun karena mobilitas dari para pelanggan mereka berkurang dengan adanya himbauan bekerja dari rumah dan social distancing. Sehingga, dana bantuan ini pun dimaksudkan untuk mendukung stabilitas finansial mitra driver sambil mereka menunggu situasi kembali kondusif.
Dana bantuan bagi mitra ini berasal dari tiga sumber. Pertama, Co-CEO dan jajaran manajemen senior Gojek yang mendonasikan 25 persen dari gaji tahunan mereka selama 12 bulan ke depan. Kedua, anggaran kenaikan gaji tahunan seluruh karyawan Gojek. Ketiga, dana dari pihak lain, terutama para partner korporat Gojek.
Nantinya, dana bantuan ini akan dikelola oleh yayasan yang baru dibentuk perusahaan, yaitu Yayasan Anak Bangsa Bisa. Andre mengatakan, yayasan ini bakal bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, komunitas sosial dan perkumpulan mitra driver untuk menentukan cara terbaik dalam penyaluran dana bantuan.
"Yayasan ini berencana untuk bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah, komunitas sosial dan perkumpulan mitra driver untuk menentukan cara terbaik dalam penyaluran dana bantuan, dengan prioritas utama mendukung stabilitas finansial mitra driver dan mitra lainnya di tengah periode ketidakpastian ini," ujar Andre.
Saat ini, Gojek pun juga masih melakukan finalisasi terhadap skema dari penyaluran dana bantuan ini. Namun, prioritas utama tetap akan diberikan untuk mendukung stabilitas finansial mitra pengemudi dan merchant, di tengah periode ketidakpastian ini.
"Yang jelas, setiap perusahaan punya tanggung jawab untuk memberikan dukungan sebisa mungkin dan ini adalah sesuatu yang bisa kami lakukan untuk membantu mitra kami melalui periode sulit ini. Walaupun upaya-upaya ini membawa dampak positif, kita tidak bisa berhenti sampai di sini," pungkas Andre.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR