Pengunaan kamera thermal di ruang publik atau tempat yang memiliki arus keluar masuk lebih dari 200 pengunjung saat ini penting dilakukan untuk mendeteksi dini virus Corona.
Hal itu diungkapkan oleh Dr Sanny Suharli, Ketua Umum Asosiasi Teknologi dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI).
Penggunaan kamera thermal di area publik lebih direkomendasikan dibanding termometer tembak, karena memiliki kontak lebih sedikit, akurasi lebih baik, dan minim human error.
“Baiknya selama pembatasan aktivitas di ruang publik 14-28 hari ke depan, berbagai area penting seperti bandara, stasiun, pelabuhan, terminal, MICE, perkantoran, hotel, mall, supermarket, apartemen, perumahan, dan sekolah mulai memasang kamera thermal, Jelas Sanny.
Menurutnya, hal itu demi meningkatkan keamanan masyarakat, sekaligus mengantisipasi lonjakan aktivitas pada bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Karena penggunaan kamera thermal kini menjadi sangat diperlukan banyak pihak, tentunya mengetahui tips dalam memilih kamera thermal yang tepat juga sangatlah penting.
Menurut Professtama, perusahaan penyedia teknologi sekuriti, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kamera thermal yaitu:
1) Pilih kamera thermal dengan tingkat akurasi di bawah 0,5°C
Ada banyak jenis kamera thermal. Yang paling penting adalah menggunakan kamera thermal khusus untuk manusia, bukan kamera thermal untuk industri.
Hal ini sangat penting, karena kamera thermal untuk manusia memiliki tingkat akurasi suhu sebesar 0,5°C, dengan rentang temperatur 20-50°C, sementara kamera thermal untuk industri, tingkat akurasi suhu sebesar 3°C, dengan rentang temperatur hingga lebih dari 300°C.
Jika digunakan untuk manusia, kesalahan pengukuran suhu 3°C dari 36,5°C menjadi 39,5°C, jelas sangat tidak valid.
2) Tempatkan kamera thermal dalam jarak efektif
Setiap kamera thermal memiliki sensor pengukur suhu. Semakin besar sensor, maka kamera thermal dapat mengukur suhu dari jarak yang semakin jauh.
Pastikan pemakaian kamera thermal dalam jarak efektif. Saat ini sudah ada kamera thermal yang bisa mendeteksi suhu secara akurat dalam jarak 1-2 meter persegi, seperti kamera thermal tipe W95 dan D60 dari Jisung Protech.
3) Layanan purna jual dan pelatihan staf
Pilih merek kamera thermal dan distributor yang memberikan layanan purna jual dan pelatihan staf.
Sangat penting staf dapat mengoperasikan kamera thermal dan memaksimalkan fitur yang ada, seperti pemasangan dan pembatasan area yang tepat, serta pengaturan alarm. Kamera thermal misalnya lebih tepat untuk penggunaan di dalam ruangan.
Kamera thermal juga baiknya terkoneksi dengan monitor dan CCTV, sehingga petugas dan pengunjung dapat melihat pengukuran suhu tubuh, namun alarm hanya dapat didengar oleh petugas.
Lalu pastikan ketika terdeteksi ada pengunjung dengan suhu tubuh tinggi di kamera thermal, staf melaksanakan pelaporan, pemeriksaan, larangan masuk, dan isolasi sesuai SOP.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR