Proses pengembangan dan pemasaran kacamata pintar tidak semudah perangkat teknologi lainnya karena pasar belum sepenuhnya siap menerima kehadiran kacamata pintar. Google pun telah mengurungkan niatnya untuk melanjutkan pengembangan kacamata pintar Google Lens.
Setelah Google, Intel pun berencana menutup divisi pengembangan teknologi kacamata pintar NDG (New Devices Group) yang sudah berdiri sejak 2013. Intel akan mengalihkan pekerja divisi NDG tersebut yang mencapai 200 pekerja ke divisi lainnya.
"Saat ini pasar tampaknya tidak mendukung Intel untuk bisa terus mengembangkan produk tersebut," kata Intel seperti dikutip CNET.
Padahal, Intel sudah memiliki prototipe dan akan segera memperkenalkan salah satu kacamata pintarnya Vaunt. Desain Vaunt sangat memukau berbagai kalangan karena desainnya yang mirip dengan kacamata pada umumnya dan bobotnya yang ringan serta elegan. Kacamata pintar Vaunt adalah produk kacamata berbasis augmented reality yang menyasar pasar end-consumer.
Meskipun demikian, Intel akan tetap memperkenalkan kacamata pintar Vaunt kepada developer dan pihak ketiga, bukan langsung ke pasar end-consumer. Jadi kemungkinan besar Vaunt akan dikembangkan oleh perusahaan lainnya.
Saat ini Intel masih kesulitan bersaing dan menjual perangkat teknologi untuk segmen consumer product. Intel sempat bekerja sama dengan Oakley dan Tag Heuer untuk perangkat wearable tapi tidak ada satupun yang meledak dan populer di pasar.
Intel telah memamerkan prototype kacamata pintar Intel Vaunt yang menawarkan teknologi lebih canggih dari Google Glass. Intel Vaunt dapat mengambil gambar, video dan membantu pengguna melihat data-data.
Sayangnya, Intel Vaunt tidak memiliki speaker dan mikrofon. Bahkan, Intel Vaunt dapat menunjukan arah peta yang pengguna inginkan. Hebatnya, Intel melakukan inovasi dengan menggunakan teknologi laser yang memproyeksikan citra di kacamata pintar tersebut.
Mark Eastwood (Direktur Desain Industrial) mengatakan laser kelas satu adalah tingkatan jenis klasifikasi laser yang aman dalam penggunaan.
"Ini adalah laser kelas satu. Laser ini tidak berbahaya dan memiliki daya yang begitu rendah sehingga dayanya sangat rendah dan berada di ujung bawah laser kelas 1," katanya seperti dikutip Tech Radar.
Tahun ini, Intel akan terus mengembangkan kacamata pintar sehingga dapat mengakomodasi aplikasi-aplikasi yang tersedia pada smartphone. Para pengamat teknologi pun berbondong-bondong memuji penampilan kacamata pintar Intel karena berbeda dengan Google Glass.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR