Dalam situasi seperti ini, banyak perusahaan dan brand menahan aktivitas pemasarannya untuk sementara waktu.
Beberapa bahkan menahan aktivitas tersebut hingga situasi mulai normal dan terkendali. Hal ini menyebabkan berkurangnya aktivitas pemasaran secara umum.
“Sebetulnya, brand dapat memanfaatkan situasi ini untuk membentuk kebiasaan baru, serta mengubah channel komunikasi dan penjualannya ke ruang digital. Kebiasaan baru yang terbentuk ini akan tetap bertahan meskipun situasi kembali normal,” ujar Kirill.
Merujuk pada crisis persona milik ADA, minat berbelanja masyarakat Indonesia tidak hilang.
Terutama untuk belanja online, minat tersebut justru tumbuh pesat selama situasi krisis ini berlangsung.
Dengan ditutupnya mayoritas pusat perbelanjaan, belanja online menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan, mulai dari harian hingga hobi.
Melihat minat belanja yang tidak reda, hal ini membuka peluang bagi bisnis perbankan, finansial, dan servis keuangan lainnya.
Apalagi, beberapa platform jual-beli online menganjurkan pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi secara cashless dengan memanfaat servis pembayaran seperti kartu kredit, transfer, atau e-wallet.
Menurut Kirill, ini merupakan saat yang tepat bagi bisnis perbankan, finansial, dan servis keuangan untuk melakukan pemasaran.
Para pemain di industri ini dapat memanfaatkan ruang digital untuk melakukan promosi kepada pengguna loyal, atau bahkan menjangkau pengguna baru.
Di saat seperti ini, mayoritas masyarakat cenderung memilih transaksi cashless demi menjaga kesehatan.
Di sisi lain, komunikasi pemasaran harus tetap dilakukan untuk menjaga posisi sebuah brand di benak konsumen.
Dengan tetap menjaga posisi tersebut, akan lebih mudah bagi brand atau perusahaan untuk melakukan pemulihan bisnis pada saat situasi kembali normal.
“Sebagai sebuah perusahaan yang didesain untuk menghasilkan solusi pemasaran digital, ADA membantu brand mengenali perilaku konsumennya. Kami memberikan insights, analisis dan solusi yang dapat dikembangkan menjadi rencana pemasaran digital. Melalui laporan perilaku konsumen ini, ADA berharap brand tetap dapat melakukan komunikasi pemasaran di tengah situasi krisis,” pungkas Kirill.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR