“Masyarakat Indonesia, terutama kelas menengah dan atas, telah beradaptasi dengan dunia baru ini. Mereka beralih ke cara-cara baru untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya,” terang Kirill.
2. Working-from-home Professional
Bagi sebagian besar pekerja di Indonesia, working-from home sama seperti bekerja pada situasi normal.
Mereka tetap melakukan pekerjaan, kolaborasi, komunikasi, dan meeting seperti biasa.
Hanya saja, semua pekerjaan dilakukan di rumah dengan bantuan aplikasi produktivitas.
Data ADA mencatat adanya peningkatan penggunaan aplikasi produktivitas selama bulan Maret, terutama setelah imbauan social distancing diumumkan.
Penggunaan aplikasi produktivitas naik hingga lebih dari 400% pada pertengahan bulan Maret lalu.
Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah aplikasi screen recorder dan anti-virus.
“Setiap orang bereaksi dengan cara yang berbeda-beda terhadap situasi krisis, seperti pandemi,” cetus Kirill.
“Ini yang menyebabkan perbedaan crisis persona di Indonesia dengan negara Asia Tenggara lainnya. Kami melihat, masyarakat Indonesia cepat beradaptasi untuk memenuhi kebutuhannya, dan berusaha untuk tetap produktif,” tambahnya.
Melakukan Aktivitas Pemasaran di Situasi Krisis
COVID-19 juga menyebabkan kepanikan di pasar keuangan. Banyak industri yang merasakan dampak dari situasi ini, misalnya travel, hospitality, F&B, otomotif, dan hiburan.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR