Agar bisa seperti itu, dibutuhkan sebuah sistem yang bisa menerjemahkan alamat komputer berdasarkan kata ke alamat IP Address yang tepat. Di situlah peran DNS, yang bisa dianalogikan sebagai buku alamat yang menerjemahkan alamat berbasis kata ke angka (dan sebaliknya). Saat ini, layanan DNS resolver seperti ada banyak, seperti Google, CloudFlare, Dyn, dan banyak lainnya.
Namun pendekatan DNS ini juga mengandung kelemahan. Saat Anda mengetikkan alamat situs di komputer atau smartphone Anda, permintaan itu harus mencapai server DNS di internet. Dalam perjalanan dari komputer ke server DNS, permintaan Anda bisa dicegat atau diblokir. Bisa juga DNS-nya dimanipulasi; seharusnya ke infokomputer.grid.id namun ke playboy.com.
Nah, kelemahan inilah yang bisa dihindari saat menggunakan DNS resolver seperti Intra ini. Permintaan Anda ke server DNS akan dienkripsi, sehingga data tersebut tidak bisa diblokir atau dimanipulasi. Dengan kata lain, Intra akan melindungi privasi sekaligus meningkatkan security dari koneksi komputer/smartphone Anda ke server DNS.
Namun efek lain Intra adalah dapat menembus situs yang diblokir. Pasalnya pendekatan pemerintah saat memblokir sebuah situs adalah memasukkan situs tersebut ke semacam daftar hitam atau blacklist. Daftar ini yang kemudian digunakan penyedia layanan internet (ISP) memblokir situs tertentu.
Karena Intra mengenkripsi permintaan DNS, ISP tidak bisa melihat situs tujuan Anda. Alhasil, Anda pun bisa menembus situs yang diblokir itu.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR