Di masa ke-emasannya, BlackBerry Bold 9900 sangat digandrungin oleh para eksekutif perusahaan dan penguasaha karena desainnya yang elegan dan menawarkan privasi keamanan data.
John Chen (CEO BlackBerry) ingin sekali meluncurkan kembali BlackBerry Bold 9900 atau BlackBerry Dakota ke pasar karena Dakota sukses menghadirkan smartphone yang sederhana dan melindungi data penggunanya.
"Saya yakin pasar membutuhkan sebuah smartphone yang sangat simpel dan fokus kepada keamanan email, teks yang aman dan browser dasar seperti BlackBerry Dakota," katanya.
Chen mengatakan saat ini BlackBerry fokus ke solusi bisnis enterprise dan rekanan pihak ketiga yang memproduksi dan memegang lisensi smartphonenya. Ia pun akan mencari mitra pihak ketiga untuk kembali membuat smartphone BlackBerry Bold 9900.
"Saya akan menemukan mitra untuk membuat kembali Bold 9900. Smartphone ini sangat nyaman dalam genggaman dan aman," ujarnya seperti dikutip Recode.
Chen yakin BlackBerry Bold 9900 terbaru masih memiliki peminat walaupun pasarnya sangat kecil karena ponsel itu sangat melindungi data para penggunanya. Ia pun memprediksi harga smartphone itu sekitar USD 199 atau sekitar Rp2,7 juta atau USD150 atau sekitar Rp2 juta.
"Dokter, pengacara dan para bankir akan menyukainya (BlackBerry Dakota). Smartphone ini tidak perlu keren atau terlalu mahal yang penting menawarkan keamanan tingkat tinggi," pungkasnya.
Selain itu, Chen mengatakan banyak pengguna yang terkesan dengan keyboard qwerty fisik Bold 9900 dan BlackBerry Bold 9900 juga menjadi perangkat dengan sistem operasi BB7 terlaris.
"Pelanggan kami masih mencintai perangkat BB OS tersebut, terutama BB7. Kami akan terus menyediakan perangkat ini dan mendukung sistem operasi itu asalkan ada permintaan dari pelanggan," tuturnya.
BlackBerry 9900 sendiri merupakan perangkat terakhir keluaran BlackBery yang memakai platform BB OS7. Smartphone itu memiliki navigation belt yang berisi tombol untuk mengangkat dan menutup panggilan telepon, menu, back, dan trackpad.
BlackBerry harus menghentikan produksi smartphone BlackBerry karena tidak berdaya menandingi smartphone Android dan iPhone.
Source | : | Recode |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR