Saat ini, jumlah korban yang mengidap virus Corona (COVID-19) di berbagai negara terus mengalami peningkatan. Di tengah kondisi tersebut, nyatanya ancaman siber berkedok virus ini juga mengalami peningkatan.
Laksana Budiwiyono (Country Manager Trend Micro Indonesia),dalam media briefing yang digelar secara online pada Rabu (23/4), mengatakan “Ancaman siber berbahaya ini menyerang dalam bentuk seperti spam email, BEC, malware, ransomware, dan domain jahat."
Untuk lebih jelasnya, berikut ini deretan ancaman siber yang memanfaatkan situasi pandemi COVID-19 yang diungkapkan oleh Trend Micro:
1. Spam
Saat ini, terdapat penipuan business email compromise (BEC) yang sedang berlangsung dan menggunakan COVID-19 sebagai daya tarik.
Skema BEC biasanya bekerja dengan menipu target agar mentransfer uang ke penjahat yang menyamar sebagai seseorang dari dalam perusahaan yang sama.
Trend Micro Research menemukan email terkait Coronavirus dengan lampiran jahat yang dikirimkan kepada pengguna pada awal Februari 2020.
2. Malicious Websites
Telah ada peningkatan yang signifikan dalam nama domain menggunakan kata "corona" yang juga telah diamati oleh Bit Discovery.
Para peneliti melaporkan dua situs web (antivirus-covid19.com dan corona-antivirus.com) yang mempromosikan aplikasi yang konon dapat melindungi pengguna dari COVID-19.
Domain terkait virus yang menyimpan file jahat juga masih aktif dan mampu mencuri kredensial dan membajak sistem yang terinfeksi.
Para pelaku kejahatan juga menyadari bahwa banyak pengguna di seluruh dunia dikarantina dan menghabiskan lebih banyak waktu mencari hiburan online.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR