Ransomware seluler bernama CovidLock berasal dari aplikasi Android jahat yang diduga membantu melacak kasus COVID-19.
Ransomware mengunci ponsel para korban, yang diberikan 48 jam untuk membayar US$100 dalam bitcoin untuk mendapatkan kembali akses ke ponsel mereka.
Ancaman termasuk penghapusan data yang disimpan di telepon dan kebocoran detail akun media sosial.
7. Browser Apps
Serangan cyber baru telah ditemukan menyebarkan aplikasi informasi COVID-19 palsu yang diduga dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bleeping Computer melaporkan bahwa kampanye ini melibatkan pengaturan peretasan router 'Domain Name System (DNS) di D-Link atau router Linksys untuk meminta browser web untuk menampilkan peringatan dari aplikasi tersebut.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR