Zoom Video Communications Inc mengumumkan versi terbaru dari aplikasi video conference mereka. Disebut Zoom 5.0, versi terbaru ini menjanjikan peningkatan security dan privacy; dua hal yang paling disorot dari Zoom belakangan ini.
"Zoom versi terbaru ini adalah pencapaian penting dari rencana 90 hari kami, dan ini baru permulaan. Kami akan mendapatkan kepercayaan konsumen dengan fokus pada sisi keamanan agar Zoom bisa menjadi platform video conference paling aman," ungkap Eric Yuan, CEO Zoom.
Zoom sendiri saat ini memiliki lebih dari 300 juta pengguna setiap hari, dengan pertambahan 100 juta pengguna dalam 22 hari terakhir. Namun seiring ledakan pengguna, Zoom menghadapi kritikan tajam karena memiliki lubang keamanan yang membahayakan pengguna.
Kritikan mulai dari lemahnya enkripsi, rute data video yang tidak jelas, sampai peristiwa zoombombing. Hal inilah yang memacu Zoom membuat rencana perbaikan besar di sisi security dalam waktu 90 hari ke depan. Zoom juga menunjuk Alex Stamos, mantan kepala security Facebook, sebagai penasehat.
Perbaikan di Zoom 5.0
Di Zoom 5.0 ini, ada beberapa perbaikan yang dilakukan. Yang utama adalah Zoom kini menggunakan standar enkripsi AES 256-bit GCM, yang melindungi data video dari proses tampering. Sistem enkripsi ini akan mulai diimplementasikan pada 30 Mei, dan berlaku mulai dari Zoom Meeting, Zoom Video Webinar, sampai Zoom Phone.
Perbaikan juga terjadi pada rute data (data routing) sesi Zoom. Selama ini, data center yang digunakan pengguna secara otomatis ditentukan oleh Zoom. Namun cara ini membuka celah keamanan, seperti sebuah sesi Zoom pengguna di AS yang menggunakan data center di China (yang membuka celah pembajakan).
Di Zoom 5.0, pengguna (atau lebih tepatnya administrator Zoom di perusahaan Anda) memiliki opsi memilih area data center yang diinginkan.
Pengguna juga memiliki kontrol lebih besar saat sesi Zoom berlangsung. Saat sesi video, Zoom 5.0 akan mengumpulkan semua aturan security (seperti Lock Meeting, Waiting Room, dan Remove Participants) dalam sebuah menu khusus Security. Sebelumnya, pengaturan tersebut tersebar di berbagai lokasi.
Menu Security ini juga mudah diakses karena terpampang langsung di jendela utama sesi Zoom.
Gerak cepat Zoom ini pun mendapat pujian. "Ketika menghadapi kritikan terhadap security dan privacy, Zoom bereaksi dengan cepat dan transparan. Hal ini bisa dilihat dari pengumuman mingguan yang dilakukan CEO Zoom terkait masalah security," ungkap Wayne Kurtzman, IDC Research Director.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR