Pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia, turut mempengaruhi jumlah pengguna Netflix.
Imbauan pemerintah di berbagai negara agar masyarakat tetap di rumah, membuat jumlah pengguna Netflix melonjak drastis.
Platform streaming berlangganan ini mengalami kenaikan jumlah pengguna sebanyak 16 juta selama kuartal pertama (Q1) tahun ini.
Angka tersebut hampir dua kali lipat dari jumlah pengguna baru yang diperoleh Netflix dalam beberapa bulan terakhir tahun 2019.
Sepanjang kuartal empat (Q4) 2019 atau empat bulan terakhir tahun 2019, jumlah pelanggan Netflix mengalami penambahan hingga 8,8 juta.
Hal ini terjadi karena meningkatnya aktivitas streaming sebagai hiburan saat masyarakat berdiam diri dan tidak dapat keluar rumah.
"Netflix akan terus menjadi perusahaan media yang paling tidak terpengaruh oleh Covid-19. Bisnis mereka sangat cocok untuk populasi yang tiba-tiba tinggal di rumah," tutur analis eMarketer, Eric Haggstrom. Eropa, Timur Tengah, dan Afrika menjadi penyumbang jumlah pelanggan baru terbesar dengan total hampir 7 juta pelanggan.
Pertumbuhan di AS dan Kanada, yang telah sempat tertinggal dalam beberapa kuartal terakhir, juga melonjak, dengan 2,3 juta pelanggan baru.
Guna melayani permintaan streaming Netflix yang sangat tinggi, pada akhir Maret lalu, Netflix juga mengurangi kualitas video untuk pengguna di Eropa.
Kebijakan tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan trafik dan mengurangi beban pada jaringan broadband.
Perusahaan juga mempekerjakan 2.000 staf pendukung tambahan untuk menangani peningkatan jumlah pelanggan yang meroket ini.
Meski jumlah pelanggannya bertambah, produksi film Netflix juga turut terkena dampak pandemi Covid-19.
Netflix mengatakan, hampir semua produksi film dihentikan sementara untuk memutus persebaran wabah tersebut.
Dirangkum BBC, kendati begitu, jumlah pelanggan Netflix diprediksi akan terus bertambah. Bahkan diperkirakan akan ada sekitar 7,5 juta pelanggan baru hingga akhir Juni mendatang.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR