Dunia kesehatan menyambut positif dukungan teknologi yang dihadirkan ekosistem digital Indonesia guna mendukung upaya-upaya melawan COVID-19.
Pandemi COVID-19 telah menggerakkan berbagai lapisan masyarakat dan korporasi untuk bersama-sama menyumbangkan kapabilitas serta kepakarannya guna penanggulangan virus beserta dampak yang ditimbulkannya.
Aksi sosial dan kemanusiaan bermunculan menggalang partisipasi masyarakat luas untuk memberikan dukungan kepada pihak-pihak yang terdampak. Dukungan tersebut hadir berupa pemberdayaan warung, dukungan edukasi online untuk sekolah-sekolah, hingga donasi ke komunitas-komunitas lain yang membutuhkan, dilakukan secara bersama-sama lewat aksi sosial dan kemanusiaan tersebut.
Termasuk, aksi untuk mendukung tenaga medis yang pada masa pandemi ini berada di garda terdepan dalam menanggulangi masyarakat yang terpapar COVID-19. Aksi dukungan untuk para tenaga medis banyak digalang oleh masyarakat, LSM, penyedia teknologi, maupun korporasi, seperti Kitabisa.com, Dompet Digital DANA, Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia, OYO, dan lain-lain. Dukungan tersebut erat kaitannya dengan fakta bahwa sebagai garda terdepan, tenaga medis merupakan kelompok masyarakat yang memiliki risiko tertinggi untuk terpapar COVID-19. Bentuk dukungan yang diberikan oleh masyarakat, brand-brand, hingga lembaga pemerintahan sangat beragam, dari penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), hingga penyediaan tempat persinggahan yang nyaman bagi para tenaga medis.
Untuk dunia medis, pengembang teknologi AI juga telah menyediakan teknologinya untuk dapat didayagunakan oleh sejumlah rumah sakit di Indonesia seperti Rumah Sakit Pusat Pertamina dan Rumah Sakit Pertamina Jaya guna membantu mempercepat pendeteksian dan diagnosis pasien yang terinfeksi COVID-19. Rumah sakit rujukan lainnya juga telah memanfaatkan sistem konferensi video yang bisa membantu tim rumah sakit untuk menyelenggarakan rapat koordinasi jarak jauh, dan telemedicine. Tujuannya untuk membantu memberikan proteksi seoptimal mungkin kepada para tenaga medis yang perannya sangat kritikal saat ini, dari potensi terpapar COVID-19.
Intinya, teknologi digital berbasis AI, analitik big data, internet, dan lain-lainnya, secara nyata telah menunjukkan peran dan kontribusinya dalam membantu dunia kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, dalam berjuang melawan pandemi ini, baik secara langsung memberikan dukungan teknis, maupun secara tak langsung dengan menjadi enabler terselenggaranya gerakan sosial kemanusiaan masyarakat, atau yang sekarang populer disebut gotong-royong digital, secara efisien dan akuntabel.
Menanggapi optimalisasi pendayagunaan teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) dalam mewujudkan gotong-royong digital – khususnya yang dikontribusikan untuk dunia kesehatan, Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) memberikan respon positif.
“Kami menyambut baik dukungan teknologi yang dihadirkan ekosistem digital Indonesia yang terdiri dari penyedia teknologi, penyedia platform digital, lembaga-lembaga nirlaba, hingga masyarakat luas, untuk membantu dunia kesehatan Indonesia, terutama dalam mendedikasikan diri melawan COVID-19. Kami mengapresiasi sumbangan teknologi berbasis AI, cloud, big data analytics, internet of things yang bermanfaat dalam melengkapi teknologi medis yang sebelum pandemi telah didayagunakan oleh rumah sakit-rumah sakit,” tuturnya.
Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, yang juga merupakan Ketua Terpilih Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia 2018-2021, dan Ketua Umum PB IDI 2021-2024, menambahkan, “Kami juga mengapresiasi keberadaan platform-platform digital yang dengan penuh komitmen bersinergi dengan lembaga-lembaga nirlaba menggalang solidaritas masyarakat melalui gotong-royong digital untuk mendukung para tenaga medis berjuang di garis depan melawan COVID-19.”
Menurut Dr. Adib, komitmen perusahaan-perusahaan berbasis teknologi tersebut secara nyata menghadirkan solusi atas beberapa tantangan yang kini sedang dihadapi oleh dunia kesehatan Indonesia. Tantangan-tantangan tersebut seperti keterbatasan jumlah dan kurang meratanya penyebaran tenaga medis di Indonesia, tingkat kebutuhan yang tinggi terhadap APD, keterbatasan tempat singgah yang nyaman untuk beristirahat dan dekat dengan lokasi rumah sakit bagi para tenaga medis, hingga kebutuhan untuk mendukung percepatan diagnosis COVID-19 secara akurat, serta teknologi untuk telemedicine.
Teknologi informasi saat ini dibutuhkan di era Pandemi Covid. Tentunya tetap harus memperhatikan standar profesi pelayanan praktek kedokteran serta perlunya didorong regulasi peraturan dari kementerian terkait.
Di luar teknologi-teknologi yang sekarang telah didarmabaktikan dan diaplikasikan untuk kepentingan penanggulangan COVID-19 di Indonesia, Dr. Adib juga berharap adanya solusi TIK lainnya yang bisa menjawab tantangan-tantangan yang kini tengah dihadapi. Ia mengimbau agar seluruh komponen bangsa, termasuk para inovator di bidang teknologi, harus terus bersatu, bersinergi, dan saling bahu-membahu menyumbangkan kemampuannya masing-masing agar pandemi segera dapat teratasi.
Vincent Iswara, CEO dan Co-Founder DANA sepakat dengan imbauan untuk bersinergi dalam melawan pandemi COVID-19.
“Tidak ada istilah persaingan antar kompetitor dalam hal ini. Semakin banyak komponen bangsa yang terlibat, maka akan semakin kuat upaya kita dalam melawan pandemi. Kami di DANA telah berkomitmen untuk terus mengembangkan kemampuan miniprogram kami yang khusus didedikasikan untuk membantu penanganan COVID-19 dan kami yakin platform-platform lain pun memiliki tekad yang sama melalui program yang berbeda-beda. Dengan didayagunakan secara positif dan optimal, teknologi akan makin mampu dalam berperan sebagai katalisator yang efektif, khususnya dalam merealisasikan gotong-royong digital untuk kepentingan bangsa," ujarnya.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR