Pelanggan berbayar Spotify terus bertambah di tengah pandemi Covid-19. Menurut laporan keuangan Spotify di kuartal pertama (Q1) tahun ini, jumlah pelanggan mencapai 130 juta.
Angka ini meningkat 31 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Q1 2019). Pada kuartal pertama tahun lalu, jumlah pengguna berbayar Spotify sebanyak 100 juta.
Jumlah pelanggan ini juga meningkat 5 persen dibanding kuartal sebelumnya (Q4 2019), ketika pengguna berbayar Spotify tercatat sebanyak 124 juta. Menurut pihak Spotify, sebagian besar angka ini disumbang oleh paket Family Plan yang disebut terus menarik minat pengguna.
Adapun sebagian besar pengguna berbayar berasal dari kawasan Eropa (39 persen), diikuti dengan Amerika Utara (29 persen), Amerika Latin (21 persen), dan kawasan lainnya (11 persen).
Meski demikian, pihak Spotify tidak mengumbar apa yang menyebabkan jumlah pengguna premium ini melonjak. Namun, mereka mengaku mulai melihat adanya kenaikan jumlah pengguna sejak kebijakan lockdown berlaku di beberapa wilayah di seluruh dunia.
"Terlepas dari semua ketidakstabilan di seluruh dunia, kami mencapai hampir semua metrik utama," kata Kepala Eksekutif Spotify, Daniel Ek.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh analis dari firma riset Cascend Securities, Eric Ross. Menurutnya, budaya bekerja dari rumah turut berkontribusi terhadap peningkatan jumlah pengguna layanan streaming di tengah pandemi.
"Bekerja dari rumah tampaknya meningkatkan (jumlah pengguna) layanan streaming secara keseluruhan, kami tidak melihat ada pengguna yang memilih antara Netflix atau Spotify," kata Eric sebagaimana dikutip Reuters.
Pihak Spotify memprediksi jumlah pengguna berbayar ini bakal terus meningkat di kuartal kedua (Q2) nanti, dengan kisaran mencapai 133 juta hingga 138 juta pengguna.
Selain mengumumkan jumlah pengguna berbayar, Spotify juga mengungkap data jumlah pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) dan pendapatan (revenue) yang diraup pada Q1 2020.
Jumlah MAU Spotify tercatat meningkat 31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dengan angka 286 juta pengguna aktif bulanan.
Sebagian besar pengguna aktif berasal dari kawasan Eropa (35 persen), diikuti dengan Amerika Utara (26 persen), Amerika Latin (22 persen), dan wilayah lainnya (17 persen).
Sementara total pendapatan sendiri tercatat di angka 1,85 miliar euro (Rp 3 triliun), meningkat 22 persen dibanding Q1 2019 (1,5 miliar euro/Rp 2,4 triliun).
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR