Instagram meluncurkan fitur dan pelatihan gratis untuk membantu pebisnis tingkatkan penjualan di tengah pandemi COVID-19.
Tak sedikit pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang harus berjuang keras demi menjaga kelangsungan bisnis mereka dengan memanfaatkan teknologi dan pemasaran di platform daring seperti Instagram. Berangkat dari hal tersebut, hari ini Instagram meluncurkan dua inisiatif untuk membantu pelaku bisnis di Indonesia, terutama di bidang kuliner, dalam membangun strategi pemasaran yang sesuai dan meningkatkan penjualan.
Stiker Pesanan Makanan di Instagram Stories
Instagram meluncurkan fitur untuk memudahkan bisnis kuliner mengajak pelanggan mereka untuk melakukan pemesanan. Jika Anda menggunakan akun bisnis Instagram, Anda akan melihat opsi stiker “Pesanan Makanan” di Stories untuk memasukkan tautan bisnis Anda di aplikasi mitra pengantar makanan.
Dengan menggunakan stiker ini untuk mempromosikan makanan atau minuman yang Anda jual, follower Anda bisa mengetuk tulisan ‘Pesan’ untuk langsung melakukan pemesanan di aplikasi layanan pesan antar. Saat ini, Anda hanya bisa memasukkan tautan bisnis Anda di layanan GrabFood, namun mitra akan ditambah secara berkala untuk menyediakan lebih banyak pilihan bagi pebisnis.
“Di masa sulit seperti ini, setiap penjualan begitu berarti, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Kami ingin membantu mereka agar tidak patah semangat dalam mempertahankan bisnis mereka dan terhubung dengan pelanggan. Kehadiran stiker ‘Pesanan Makanan’ ini diharapkan dapat memberi kemudahan untuk masyarakat Indonesia berinteraksi dan membantu bisnis kuliner favorit mereka di Instagram,” ujar Kaylie Smith, Head of Market Operations, Instagram APAC.
Akademi Instagram Edisi #dirumahaja
Selain meluncurkan fitur ‘Pesanan Makanan’, Instagram juga memberikan pelatihan gratis untuk membantu menyesuaikan strategi pemasaran di tengah pandemi Covid-19.
Bersama Kreavi, Instagram kembali menghadirkan program Akademi Instagram, yang akan dilakukan secara virtual dan mengusung kurikulum yang telah didesain mengikuti tantangan-tantangan yang tengah dihadapi pebisnis saat ini. Para peserta Akademi Instagram #dirumahaja akan dilatih langsung oleh para pakar dari berbagai bidang tentang cara mengelola bisnis di tengah pandemi, serta dibekali dengan ilmu kreatif membangun komunikasi dengan pelanggan melalui kekuatan visual dan copywriting. Program Akademi Instagram #dirumahaja akan disiarkan secara terbuka di akun Facebook Kreavi dari tanggal 8 Mei hingga 10 Mei 2020.
“Sejalan dengan komitmen berkelanjutan kami dalam mendorong laju pertumbuhan UMKM di Indonesia, Instagram ingin memberikan pelatihan gratis yang dibutuhkan pebisnis di tengah masa sulit seperti ini. Bersama dengan mitra kami Kreavi, kami telah menyusun kurikulum berdasarkan insight yang kami kumpulkan dari industri, serta bagaimana pebisnis bisa memanfaatkan fitur-fitur yang ada di Facebook dan Instagram untuk terus meningkatkan interaksi dengan pelanggan. Melalui Akademi Instagram #dirumahaja, kami menargetkan dapat menjangkau hingga lebih dari 5.000 pelaku UMKM di Indonesia dan 30% diantara akan kami dedikasikan untuk pelaku bisnis kuliner,” tutur Pieter Lydian, Country Director untuk the Facebook Company di Indonesia.
“Kreavi mendukung penuh program Akademi Instagram yang diselenggarakan secara virtual. Situasi pandemi ini memacu kita semua termasuk para pelaku UMKM untuk berpikir solusi kreatif, misalnya memanfaatkan platform daring secara penuh untuk pemasaran. Sebagai ekosistem anak muda kreatif, kami mendorong anak-anak muda yang tetap #BerkaryadiRumah untuk turut berkontribusi mendukung UMKM lokal. Kami harap Akademi Instagram #dirumahaja ini dapat membantu para pelaku UMKM meningkatkan wawasan mereka tentang dunia digital yang menyediakan banyak peluang bisnis bahkan di tengah masa sulit ini,” tambah Anto Motulz, Chief Executive Officer, Kreavi.
Informasi lengkap mengenai program ‘Akademi Instagram #dirumahaja’ dapat ditemukan di akun Instagram @kreavi dan Facebook Kreavi.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR