Asus Indonesia akan melakukan rebranding untuk lini VivoBook sebagai laptop dengan segmen pasar menengah ke atas atau "mid-high."
"Sebelumnya masih paling banyak laptop di bawah Rp5 juta, dengan kondisi seperti ini kebutuhan pengguna bergeser ke mid to high, punya segmentasi yang baru untuk mainstream tapi lebih advance dari versi sebelumnya," ujar Head of Public Relations and e-Marketing Asus Indonesia, Muhammad Firman.
"Untuk saat ini dan seterusnya lebih banyak mid to high tidak lagi mid to low, karena performanya terbatas, salah satunya dengan menghadirkan VivoBook S14 S433 ini," dia melanjutkan.
Untuk segmen pasar laptop low-end, Asus akan tetap menggunakan brand Asus notebook dengan seri yang berbeda-berada.
Sementara, untuk VivoBook, karena sering bersinggungan dengan laptop mainstream Asus, lini tersebut akan memperlakukannya layaknya ZenBook, dan bahkan ROG, yang memiliki segmentasi pasar yang jelas dengan beberapa line-up.
VivoBook, yang akan menghadirkan perangkat mid to high, akan disajikan dalam sejumlah seri, mulai dari VivoBook S hingga VivoBook Pro.
Gebrakan pertama Asus untuk memulai langkah ini adalah dengan menghadirkan VivoBook S14 S433 yang akan dirilis pekan ini.
Baca Juga: ASUS Konfirmasi Kehadiran VivoBook S14 dengan Desain Bergaya Anak Muda
Dari segi tampilan, laptop yang menargetkan Gen Z tersebut tampil dengan logo VivoBook di cover depan.
"Ini produk pertama yang punya identitas sendiri, sebelumnya pakai logo Asus. Dari segi branding kita membuat VivoBook ini komprehensif, dari segi desain yang ringkas dengan berbagai pilihan warna untuk pengguna lebih mudah yang aktif dan dinamis," kata Firman.
Tidak hanya itu, Firman mengatakan seri VivoBook S terbaru itu juga akan hadir dengan dibekali layanan perlindungan tambahan "Perfect Warranty."
Layanan garansi eksklusif yang akan hadir mulai tahun ini tersebut mengganti kerusakan perangkat karena kesalahan pengguna, misalnya perangkat terjatuh, tersiram air, atau mungkin layar pecah karena tidak sengaja terinjak.
"Dengan klaim Asus Perfect Warranty di tahun pertama, pengguna hanya bayar 20 persen perbaikan, 80 persen ditanggung Asus, bisa datang langsung ke Asus Center Indonesia, semua bisa melayani klaim dengan kerusakan pengguna," ujar Firman.
"Namun, ini hanya berlaku pada tahun pertama, dan untuk satu kali klaim. Tahun kedua dikenakan biaya perbaikan seperti biasa," dia menambahkan.
Baca Juga: ASUS Hadirkan Mainboard Z490 untuk Intel Core Generasi ke-10
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR