China siap menempatkan perusahaan Amerika Serikat dalam "daftar entitas yang tidak dapat diandalkan" sebagai bagian dari tindakan balasan terhadap langkah AS memblokir pengiriman komponen semikonduktor ke Huawei.
Langkah-langkah tersebut termasuk melakukan penyelidikan dan memaksa pembatasan pada perusahaan teknologi asal AS, seperti Apple, Cisco Systems, Qualcomm, serta menangguhkan pembelian pesawat dari Boeing, menurut laporan Global Times, dikutip dari Reuters.
Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China.
Meskipun Global Times bukan corong resmi partai, pandangannya diyakini mencerminkan pandangan para pemimpinnya.
Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS mengatakan telah mengubah aturan ekspor untuk "secara strategis menargetkan akuisisi semikonduktor Huawei yang merupakan produk langsung dari sejumlah perusahaan perangkat lunak dan teknologi AS."
Makin Ditekan AS
Pemerintah AS mengeluarkan executive order berisi larangan dagang atas Huawei pada Mei tahun lalu karena raksasa Cina itu dipandang sebagai "ancaman terhadap keamanan nasional".
Perusahaan-perusahaan telkomunikasi AS pun tidak boleh menggunakan perlengkapan jaringan tertentu yang dibuat oleh Huawei.
Selain Huawei, larangan serupa juga berlaku buat ZTE yang juga merupakan perusahaan asal Cina.
Pekan ini, Presiden AS Donald Trump menandatangani perpanjangan larangan tersebut selama setahun ke depan sampai Mei 2021.
Segera setelah executive order diteken pada Mei tahun lalu, Departemen Perdagangan Amerika Serikat memasukkan nama Huawei berikut 70 perusahaan afiliasinya ke dalam daftar hitam "Entity List".
Huawei pun jadi tidak bisa memakai aplikasi dan layanan Google di ponselnya. Pemerintah AS mengklaim bahwa perlengkapan telekomunikasi buatan Huawei mengandung risiko bagi keamanan nasional karena bisa dipakai untuk memata-matai oleh Pemerintah Cina.
Huawei telah berkali-kali menampik tudingan ini. Sementara itu, sebagaimana dihimpun Reuters, Departemen Perdagangan AS kabarnya akan kembali memperpanjang lisensi sementara yang memungkinkan perusahaan-perusahaan AS berbisnis dengan Huawei.
Lisensi sementara yang akan berakhir pada Jumat besok ini dimaksudkan untuk mengurangi dampak dari pelarangan dagang bagi perusahaan-perusahaan AS yang memakai produk-produk Huawei.
Selain pabrikan smartphone terbesar kedua di dunia, Huawei juga merupakan raksasa telekomunikasi yang menyediakan perangkat-perangkat jaringan 5G.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR