Belum lama ini, raksasa perusahaan teknologi Google sedang mengalami 'krisis' laptop. Bahkan mereka belum bisa memfasilitasi kebutuhan karyawan barunya.
Informasi ini terungkap dari memo internal yang disampaikan manajemen perusahaan ke karyawan pada awal Mei ini.
Dampak dari masalah ini, Google pun memperlambat kecepatan untuk mempekerjakan karyawan baru.
"Perangkat (laptop) belum tersedia di sejumlah lokasi. kami berusaha semampu kami untuk mendapatkan laptop sebanyak mungkin, tetapi sekarang belum memungkinkan untuk membekali semua orang dengan laptop," ujar manajemen dalam memo internalnya, seperti dilansir dari CNBC International.
"Itu karena pemasok utama kami mengalami kekurangan produksi," ujarnya
Google memang menawarkan perangkat kerja seperti laptop dan ponsel kepada karyawan untuk menunjang kerja dari rumah. Google memiliki 300.000 karyawan yang sebagian besar kerja dari rumah.
Google juga merekrut 4.000 karyawan baru tahun ini yang harusnya disediakan laptop atau ponsel. Pasokan laptop di dunia juga terganggu karena karena virus corona.
Beberapa perusahaan masih menghentikan produksi dan dampak dari lockdwon atau karantina wilayah atau tidak beroperasi dengan kapasitas penuh.
Kendala yang dihadapi Google kemungkinan juga bisa dihadapi oleh perusahaan besar lainnya.
Seorang juru bicara Facebook mengatakan proses penyediaan peralatan bagi karyawan baru sudah kembali seperti semula, tetapi mengakui proses orientasi karyawan baru telah diperlambat sejak perusahaan menganjurkan karyawan bekerja dari rumah pada Maret 2020.
Google sendiri berencana untuk membuka kantor mulai awal Juni 2020. Tetapi karyawan yang dapat melakukan pekerjaan dari rumah akan dapat melakukannya sampai akhir tahun.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR