Pemerasan juga dialami oleh 16% pengguna di Asia Pasifik, hubungan keluarga lekuk (15%), beberapa mengalami kerusakan karir (14%) hingga pemutusan ikatan romantis atau mengalami perceraian (10%).
Stephan Neumeier selaku Managing Director untuk Asia Pasifik Kaspersky, mengatakan bahwa para pelaku kejahatan siber cenderung mengikuti arah kekacauan berada.
“Kapan pun terdapat sebuah tren atau krisis besar, mereka akan menggunakannya sebagai kesempatan sempurna untuk mengeksploitasi peningkatan emosi manusia yang membuat pengguna lebih rentan,” imbuh Neumeier.
Untuk melindungi diri selama masa kritis seperti saat ini, menurut Neumeier penting untuk berhati-hati akan rincian pribadi yang dibagikan secara online dan memahami bagaimana data ini akan digunakan.
“Kunjungi kembali pengaturan privasi dan aturlah sesuai dengan kebutuhan Anda. Internet adalah ruang berisi berbagai kesempatan dan siapa pun dapat memperoleh manfaat darinya, selama kita tahu bagaimana mengelola data dan kebiasaan online secara cerdas,” terang Neumeier.
Baca Juga: Belanja Iklan E-commerce Kembali Bangkit Setelah Turun Akibat Covid-19
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR