1. Melakukan Review Terhadap Pos Pengeluaran
Review ini penting dilakukan pada pos-pos pengeluaran yang tidak prioritas pada kondisi saat ini, dan memangkas biaya promosi berlebihan atau ‘bakar uang’ penting guna meningkatkan efisiensi.
Dengan demikian, runway startup juga akan menjadi semakin lama, yang mana akan berimbas dalam meningkatkan leverage startup di hadapan investor dan stakeholder lainnya, karena masih memiliki ‘nafas yang panjang’ dalam menjalani bisnis.
2. Menyiapkan Strategi Pivot Bisnis Jangka Pendek atau Mengubah Model Bisnis
Strategi ini harus tetap berpijak pada visi bisnis yang dimiliki sehingga tetap menjaga sirkulasi revenue stream ditengah pandemi.
Selain itu, pivot membantu startup untuk dapat menemukan ide-ide inovasi baru agar bisnis menjadi lebih fleksibel.
"Ismaya Group misalnya, melakukan penjualan bumbu bahan makanan siap pakai untuk menurunkan stock opname restoran dan inventory dan menaikkan runway cashflow selain melakukan transformasi ke delivery order," terang Iwan.
3. Siapkan Skenario yang Berbeda-beda Sebagai Rencana Cadangan di Masa Krisis
Perkirakan skenario bisnis usaha dari segala aspek, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang karena akan membuat perusahaan lebih siap jika mengalami masa-masa krisis lainnya di masa yang akan datang.
Skenario yang dijalankan tentunya harus memperhatikan aspek maupun pandangan legal yang aman dari sisi perusahaan.
“Salah satu skenario yang mulai banyak dijalankan oleh perusahan saat ini ialah merumahkan karyawan, membatalkan kemitraan, menunda pembayaran, sampai mengurangi gaji karyawan demi menjaga beban operasional dan pendapatan agar tetap di level rasional, yang mana skenario ini sudah disepakati secara legal oleh pihak-pihak terkait,” papar Iwan.
Baca Juga: Setelah Sepuluh Tahun, Pengeluaran Software Enterprise Turun
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR