Di tengah situasi pandemi seperti saat ini, aktivitas masyarakat untuk membeli kebutuhan pokok di pasar tradisional menjadi sangat terbatas lantaran adanya kebijakan physical distancing (pembatasan fisik).
Untungnya, di era digital seperti saat ini sudah banyak aplikasi karya anak bangsa yang mempermudah masyarakat untuk membeli berbagai kebutuhan pokok.
Salah satu contohnya adalah aplikasi Tumbasin.id. Aplikasi yang diluncurkan pada tahun 2017 lalu ini merupakan aplikasi untuk belanja di pasar tradisional yang dikembangkan untuk beroperasi di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah.
Bayu Mahendra Saubig selaku Founder dan CEO Tumbasin.id, mengatakan bahwa kehadiran Tumbasin.id bukan hanya mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhan pokok saja, tetapi sekaligus membantu menghidupkan perekonomian pedagang pasar tradisional agar tetap bisa bersaing dengan produk pasar modern.
"Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, masyarakat tentu lebih berhati-hati untuk mendatangi pasar yang menjadi salah satu titik kerumunan warga," ucap Bayu.
Dijelaskan Bayu, saat ini Tumbasin.id telah memiliki 500 jenis produk di tiap pasar tradisonal dari 250 pedagang pasar yang telah bergabung, seperti pedagang di Pasar Peterongan, Pasar Karangayu, Pasar Bulu dan Pasar Pedurungan yang berada di Kota Semarang.
“Tumbasin.id menawarkan produk yang kerap dijumpai di pasar tradisional, termasuk harga yang ditawarkan sangat terjangkau,” imbuh Bayu.
Produk-produk yang ditawarkan di aplikasi Tumbasi.id di antaranya sayuran, seafood, buah, sembako, rempah-rempah, lauk-pauk, jajanan dan lainnya.
Terkait dengan produk yang ditawarkan, Bayu juga membeberkan bahwa di awal masa pandemi, ada beberapa produk yang telah mengalami peningkatan permintaan dari pengguna.
Peningkatan produk tersebut khususnya terjadi pada produk rempah-rempah seperti jahe, jahe merah dan kunyit.
Selain itu, sejak terjadinya pandemi, Bayu juga mengklaim bahwa Tumbasin.id telah melayani kurang lebih puluhan ribu transaksi.
Baca Juga: BukuKas: Aplikasi Pengelolaan Keuangan untuk Para Pelaku UMKM
Pertumbuhan Pengguna yang Pesat
Dalam menghadirkan layanannya, aplikasi Tumbasin.id memberikan beberapa pilihan pasar tradisional yang sekaligus mendatangkan order ke para pedagang pasar yang telah bekerja sama dengan jaminan kualitas produk yang diantarkan.
Terkait untuk pengantaran,setiap pengguna akan dikenakan biaya sebesar Rp10 ribu untuk semua pengiriman di wilayah Kota Semarang.
"Untuk pengantaran, kami telah bekerja sama dengan pihak ketiga. Sehingga, Tumbasin.id hanya fokus untuk menjaga kualitas produk yang dipesan ke pedagang," ujar Bayu.
Lebih lanjut, terkait dengan jumlah pengguna, boleh dibilang aplikasi Tumbasin.id mengalami pertumbuhan yang cukup pesat untuk sebuah aplikasi yang beroperasi di satu wilayah kota saja.
“Sejak tiga tahun terakhir, Tumbasin.id mencatat pengguna sudah ada sebanyak 30.000 pengguna dengan pengguna aktif harian yang mencapai 500 pengguna,” cetus Bayu.
Baca Juga: Shooper: Aplikasi untuk Membandingkan Harga Produk di Toko Offline
Hadir di Yogyakarta
Sebagai langkah untuk memperluas pengguna di layanannya, Tumbasin.id baru-baru ini mengumumkan bahwa aplikasinya kini bisa digunakan oleh masyarakat di wilayah Yogyakarta.
“Melalui aplikasi Tumbasin.id, interaksi masyarakat Yogyakarta dalam beraktivitas di pasar tradisional tentunya akan lebih diminimalisir sehingga risiko kontak terhadap penyebaran Covid-19 juga lebih minim, tanpa mengurangi pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan rumah tangga,” terang Bayu
Bayu menyebutkan untuk wilayah Yogyakarta, di tahap awal pihaknya akan menggandeng pedagang pasar tradisional yang berada di Pasar Giwangan dan Pasar Kotagede.
Berbicara mengenai target ke depannya, Bayu mengungkapkan bahwa Tumbasin.id akan terus berupaya melakukan pengembangan baik dari segi sistem maupun layanan di aplikasinya.
“Tujuannya, agar kami bisa menyasar ke berbagai wilayah lain di Indonesia, khususnya di sekitaran Pulau Jawa,” pungkas Bayu.
Baca Juga: Mengenal Pintaria, Salah Satu Penyedia Kursus untuk Kartu Prakerja
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR