Oke, judul artikel ini memang termasuk click bait. Namun judul seperti di atas mungkin akan berkurang jika fitur baru Twitter ini resmi dijalankan.
Fitur ini sendiri terkait retweet. Selama ini, ternyata banyak orang yang melakukan retweet sebuah artikel berita hanya karena judul artikel tersebut, tanpa membaca lebih dulu artikelnya. Padahal bisa jadi, isi artikel tidak sepenuhnya tergambar dari judul berita.
Terkait hal ini, Twitter akan sedikit "menghalangi" pengguna Twitter yang mau retweet sebuah link artikel padahal ia belum membaca artikel tersebut.
Sharing an article can spark conversation, so you may want to read it before you Tweet it.
To help promote informed discussion, we're testing a new prompt on Android –– when you Retweet an article that you haven't opened on Twitter, we may ask if you'd like to open it first.
— Twitter Support (@TwitterSupport) June 10, 2020
"Ketika pengguna ingin melakukan retweet artikel yang Anda belum buka, kami akan merekomendasikan Anda membaca lebih dulu artikel tersebut," ungkap juru bicara Twitter dalam sebuah pernyataan.
Pengguna memang tetap bisa melakukan retweet tanpa membaca dulu artikelnya. Namun fitur baru Twitter ini ini diharapkan bisa membuat pengguna berpikir ulang saat melakukan retweet sebuah artikel berita.
Sering Terjadi
Penyebaran berita dengan judul clickbait memang bukan barang baru di dunia media sosial. Studi yang dilakukan peneliti dari Columbia University dan Microsoft di tahun 2016 menunjukkan, 59% dari link yang di-posting di Twitter tidak pernah diklik.
Media The Science Post bahkan pernah melakukan pengujian “iseng”. Mereka membuat konten berjudul “Study: 70% of Facebook users only read the headline of science stories before commenting.” Link tersebut berhasil mendapat 127 ribu shares. Padahal jika Anda klik link tersebut, isinya didominasi tulisan dummy alias lorem ipsum.
Fitur baru ini sendiri baru dalam tahap uji coba, dan baru diimplementasikan kepada beberapa pengguna Twitter. Namun cara ini mungkin bisa menurunkan penyebaran link berita dengan judul yang bombastis dan cenderung clickbait di platform Twitter.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR