Seperti software Android di smartphone, atau Microsoft Windows untuk laptop MateBook mereka.
Menurut Naomi Wilson, direktur senior kebijakan Asia Dewan Industri Teknologi Informasi, yang di dalamnya termasuk Intel, Amazon, dan Qualcomm, mengatakan bahwa kebijakan daftar hitam terhadap Huawei membuat perusahaan AS merasa dikesampingkan dari perundingan standar teknis. Hal itu membuat mereka mendapatkan kerugian strategis.
"(Aturan) yang masih butuh banyak klarifikasi ini akan membuat perusahaan (AS) bisa berkompetisi dan memimpin kegiatan mendasar, yang membantu menggulirkan teknologi lebih mutakhir, seperti 5G dan AI di seluruh dunia," jelas Wilson.
Wilson mengatakan akan meninjau amandemen aturan ini.
Kabarnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo akan bertemu dengan perwakilan China di Hawaii untuk mendiskusikan lagi konflik dagang antara China dan AS yang kerap menjadikan Huawei "korban".
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR