Jumlah korban terinfeksi virus corona memang belum benar-benar melandai tapi the show must go on, kita tak mungkin berhenti. Persiapan menuju era pasca pandemi harus segera dimulai, termasuk di lingkungan korporasi. Bagaimana perusahaan harus mempersiapkan diri?
Ketika COVID-19 mulai mewabah, kebijakan social/physical distancing memaksa berbagai organisasi mengubah banyak hal. Cara kerja remote working/work from home sepenuhnya diimplementasikan . Proses bisnis pun semaksimal mungkin harus berlangsung secara digital. Kemudahan akses data dan aplikasi dari mana saja juga menjadi fokus perhatian.
Kini, memasuki era New Normal, banyak pemimpin bisnis dan teknologi mulai menata kembali, atau bahkan harus membuat rencana dan strategi baru berangkat dari “pelajaran” yang mereka peroleh dalam empat bulan terakhir ini. Merencanakan strategi bisnis dan teknologi pasca pandemi, setidaknya untuk 6-12 bulan ke depan atau lebih menjadi tantangan baru bagi organisasi.
Analis GigaOm, Andrew Brust, mengemukakan dua hal yang dapat menjadi dasar bagi para pemimpin teknologi maupun bisnis untuk menyusun strategi yang tidak hanya berlaku untuk era tapi juga antisipatif terhadap hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi di masa depan.
1.Fokus pada agility
Perubahan dapat terjadi sangat cepat dan tak terduga. Perubahan lansekap teknologi yang umumnya memakan waktu bertahun-tahun, hanya membutuhkan beberapa minggu di saat pandemi ini. Contohnya adalah adopsi massal remote working, video conferencing, dan tool kolaborasi.
Investasi untuk cloud, khususnya hybrid cloud, juga melonjak. Organisasi mendambakan fleksiblitas dari cloud, dan penghematan biaya melalui infrastruktur on-premises. Meski begitu, divisi TI masih menghadapi tantangan terbesar, yaitu mobilitas data dan aplikasi.
Satu hal yang harus digarisbawahi di sini adalah kemampuan organisasi untuk berubah dengan cepat, termasuk dalam hal perubahan ke arah digital.
2.Menyusun Strategi Ketidakpastian
Jika ketidakpastian adalah keniscayaan di masa depan maka hal itu pun harus menjadi bagian dari strategi teknologi organisasi, dibarengi oleh fleksibilitas menghadapi berbagai keadaan. Dua hal ini, menurut para analis GigaOm adalah dua hal kunci bagi strategi teknologi organisasi di era pasca pandemi.
Para analis juga menyarankan beberapa langkah yang bisa diambil para pemimpin teknologi maupun bisnis untuk menerapkan dua hal tersebut. Misalnya dengan mengimplementasikan solusi hybrid cloud untuk meningkatkan fleksibilitas dengan menerapkan keamanan yang memadai; terus meningkatkan tool kolaborasi yang akan memudahkan karyawan bekerja dari mana saja; menerapkan model keamanan yang lebih terintegrasi dengan visibilitas menyeluruh dan kemampuan deteksi ancaman yang lebih baik, dengan tidak melupakan proses yang terjadi di edge.
Bagaimana dengan Anda? Langkah dan strategi apa yang akan Anda terapkan di era New Normal? Apa tantangan yang Anda hadapi saat ini dan nanti? Masih adakah peluang yang bisa organisasi Anda raih?
Hari-hari belakangan ini memang tidak mudah. Meski dunia sudah melangkah ke New Normal, tantangan dari sisi bisnis, proses bisnis, sampai produktivitas karyawan masih menyisakan persoalan tersendiri.
Lalu bagaimana CIO Indonesia bersiap menghadapi The New Normal ini? Ikuti webinar InfoKomputer CIO Forum yang akan diselenggarakan pada Kamis, 25 Juni 2020 pukul 10.00-11.30. Daftarkan diri Anda di sini.
Source | : | Gigaom.com |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR