Situasi pandemi Covid-19 nyatanya tidak mengurangi minat para investor global untuk menyuntikkan dana segar ke perusahaan berbasis teknologi di tanah air.
Selama pandemi berlangsung, tercatat beberapa perusahaan teknologi seperti Gojek, Fabelio, KoinWorks dan Shipper berhasil mendapatkan suntikan dana dengan nilai yang terbilang tidak sedikit.
Yang terbaru, perusahaan e-commerce Tokopedia juga dikabarkan telah berhasil meraih pendanaan sebesar US$500 juta.
Dilansir dari Nikkei Asian Review, pendanaan ini didapatkan dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara) asal Singapura, Temasek.
Pada awal tahun 2020 ini, Tokopedia memang sempat mengungkapkan bahwa sedang mencari pendanaan baru dengan total nilai US$1,5 miliar.
Saat ini, Tokopedia juga dikabarkan sedang melakukan pembicaraan dengan dua investor lain yakni Softbank Vision Fund dan Alibaba Group Holding, serta satu investor lain yang merupakan perusahaan internet AS untuk menjadi bagian dari putaran pendanaan ini.
Jika pembicaraan tersebut membuahkan hasil, Tokopedia berencana untuk meningkatkan pendanaan ini dari US$500 juta menjadi US$1 miliar.
Terkait dengan pendanaan ini, baik dari pihak Tokopedia maupun Temasek masih belum memberikan komentar.
Baca Juga: Usai PHK Karyawan, Ini Strategi Gojek Bertahan Saat Pandemi Covid-19
Lebih lanjut, Tokopedia memang merupakan salah satu e-commerce berstatus unicorn yang sangat kompetitif terkait pendanaan, di mana perusahaan ini terus bersaing dengan beberapa unicorn lainnya, termasuk Bukalapak, Lazada dan Shopee.
Perusahaan milik Jack Ma, Alibaba, bahkan memiliki saham mayoritas di Lazada dan turut berinvestasi di Bukalapak.
Sementara itu, JD.ID, pada awal tahun ini juga mengklaim telah memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar dan menjadikannya unicorn baru.
Ya, perusahaan-perusahaan ini memang telah bertumbuh pesat berkat dari populernya e-commerce di kalangan masyarakat Indonesia.
Menurut sebuah laporan Google dan Temasek, pasar e-commerce Indonesia akan bernilai total US$82 miliar pada tahun 2025, yang mana nilai tersebut hampir dua pertiga dari ekonomi digital di Indonesia.
Sedangkan menurut statistik dari agregator belanja online iPrice, Tokopedia dan Shopee saat ini menjadi pemimpin e-commerce di Indonesia dalam hal kunjungan web dan unduhan aplikasi.
Saat ini, Tokopedia juga mengklaim memiliki lebih dari 90 juta pengguna aktif bulanan dan 8,3 juta penjual di platformnya.
Namun, pada Mei lalu Tokopedia juga mengalami nasib kurang baik karena 91 juta data penggunanya mengalami kebocoran dan ditawarkan oleh peretas di dark web.
Setelah kejadian itu, perusahaan memastikan bahwa informasi penting pengguna seperti kata sandi dan hal terkait pembayaran masih tetap terlindungi dari peretas karena dienkripsi.
Baca Juga: Startup 'Unicorn' Dihantam Corona, Softbank Rugi Rp133 Triliun
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR