Program akselerator startup dari Gojek dan Digitaraya, Gojek Xcelerate, memperkenalkan tiga startup inovatif yang dinilai paling berdampak sosial positif di acara diskusi publik “Gojek Xcelerate Xcellence” yang digelar hari ini (1/7) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Tiga startup tersebut yakni Jejak.in (solusi teknologi layanan lingkungan hidup), Etanee (platform rantai pasok digital yang menghubungkan ekosistem industri pangan dari hulu ke hilir) dan Qlue (aplikasi pelaporan publik untuk berbagai masalah sosial dan lingkungan di kota, seperti limbah, lampu lalu lintas yang rusak, dan parkir ilegal).
Tiga startup itu merupakan bagian dari 35 startup yang dilatih Gojek Xcelerate selama 6 bulan sejak September 2019.
Program pelatihan tersebut terbagi dalam 4 angkatan, di antaranya 5 startup tanah air di bidang machine learning, 10 startup Asia Pasifik dengan pemimpin perempuan, 9 startup tanah air di bidang daily consumer innovation, dan 11 startup tanah air dengan model bisnis direct-to-consumer.
Senior System Engineer Gojek Giri Kuncoro, mengatakan, “Sebagai katalisator bisnis startup, kami percaya potensi startup alumni Gojek Xcelerate mampu memperkuat ekosistem digital di Indonesia dan Asia Tenggara, sekaligus menciptakan dampak sosial yang luas dan positif bagi masyarakat.”
Menanggapi program Gojek Xcelerate ini, Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Basuki Yusuf Iskandar menjelaskan, “Saya berharap alumni startup Gojek Xcelerate mampu mengelola potensi ini agar semakin banyak manfaat dan dampak sosial yang bisa dirasakan masyarakat.”
Baca Juga: Google for Startups Accelerator Telah Dibuka, Ini Startup yang DIcari
Lebih lanjut, berikut ini informasi singkat mengenai ketiga startup inovatif yang dinilai paling berdampak sosial positif yang dipilih Gojek Xcelerate:
1. Jejak.in
Merupakan startup di bidang lingkungan mengembangkan sistem sensus pemantauan tumbuh kembang pohon dan tanaman di suatu area menggunakan perangkat lunak dan Artificial Intelligence (AI), di mana laporan data dan analisa aktual bisa diakses langsung secara online maupun offline.
Kegiatan penanaman, perawatan, dan pengawasan dalam program konservasi yang dilakukan oleh Jejak.in dengan mitra-mitranya, membantu perekonomian kelompok-kelompok masyarakat di sekitar area konservasi selama masa pandemi ini.
2. etanee
Startup agritech etanee tengah mengembangkan model distribusi bahan pangan melalui pemberdayaan agen mikro sebagai agregator. Hal ini sekaligus membantu masyarakat yang terdampak COVID-19 bisa tetap mendapatkan penghasilan di tengah masa pandemi.
3. Qlue
Startup ini mengembangkan ekosistem smart city di Indonesia dengan menambahkan fitur pengawasan thermal dan sistem komputer berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk memonitor perkembangan COVID-19 di dalam kota.
Sebelumnya, inovasi Qlue telah membantu masyarakat DKI Jakarta dalam penanggulangan sampah, banjir, bahkan menekan kriminalitas, dengan kemampuan facial recognition dan live reporting yang dapat diakses oleh seluruh warga.
Baca Juga: Terkena PHK? Startup Ini Tawarkan Peluang Bisnis di Bidang Logistik
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR