Pandemi memberi dampak besar terhadap berbagai lini bisnis. Salah satu dampaknya adalah digitalisasi yang terakselerasi pada proses bisnis setiap perusahaan.
Rencana digitalisasi yang sebelumnya direncanakan untuk diadopsi secara berkala, kini terpaksa dipercepat akibat munculnya kebutuhan akses data dari jarak jauh.
Bagi perusahaan yang sudah melakukan transformasi digital, proses tersebut tinggal dilanjutkan. Namun bagi pelaku bisnis yang masih konvensional, perubahan strategi perlu dilakukan.
Infrastruktur maupun kesiapan TI dalam melakukan migrasi data harus disiapkan. Begitu juga dengan biaya dan waktu untuk implementasinya karena memerlukan trial and error.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Genjot Implementasi Transformasi Digital di Indonesia
Namun, proses akan berbeda jika perusahaan melirik data center sebagai alternatif migrasi data. Proses Data akan relatif lebih cepat mengingat infrastrukturnya cenderung jauh lebih stabil dan tidak lagi memerlukan development layaknya membuat jaringan baru.
Adanya data center juga dapat membantu perusahaan dalam mengolaborasikan tim TI tanpa perlu memikirkan akses dan faktor jarak.
TI juga dapat memaksimalkan ruang yang tersedia untuk membangun infrastruktur maupun aplikasi pendukung yang bermanfaat bagi perkembangan bisnis di dalamnya.
Setelah memilih untuk memanfaatkan data center, perusahaan perlu mempertimbangkan faktor-faktor penting dalam pengelolaannya. Sebab vendor penyedia data center pada dasarnya menyediakan berbagai fitur dan fasilitas lengkap sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Baca Juga: Songsong Masa Depan, Intel Bertransformasi Menjadi Datasentris
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan akses yang diperlukan, besarnya data yang dimiliki perusahaan, hingga estimasi penggunaan kapasitas layanan untuk menampung seluruh informasi yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Perusahaan juga perlu memastikan apakah penyedia data center yang dipilih memiliki akses pertukaran data yang lancar dan gesit, terutama bila industri bisnis berada di lingkungan internet, seperti e-commerce maupun layanan digital lainnya.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR