Menurut jurnal Green Data Centers: A Survey, Perspectives and Directions, green data center merupakan sebuah sistem penyimpanan data yang terbentuk akibat tingginya konsumsi energi serta rendahnya pemanfaatan pusat sumber daya.
Green data center mengadopsi teknologi hardware, desain awal bangunan, hingga struktur pusat data berbasis efisiensi serta dapat didaur ulang. Oleh sebab itu, green data center menjadi lebih hemat energi.
Green data center sendiri telah banyak diadopsi oleh perusahaan di negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok.
Khusus di Tiongkok, memang terdapat larangan penggunaan data center dengan Power Usage Effectiveness (PUE) 1,5 atau lebih tinggi.
Baca Juga: Solusi ICT Lintasarta Bantu Industri Supply Chain Pakai Digitalisasi
Masih dalam jurnal yang sama, Green data center memiliki teknik pengelolaan sumber daya yang lebih komprehensif dan modern dibanding data center konvensional. Terutama dalam akses energi terbarukan yang berasal dari dalam infrastrukturnya sendiri.
Bila data center konvensional masih menggunakan listrik sebagai sumber daya utama, green data center justru mengkombinasikan antara listrik dan energi terbarukan sebagai alternatif sumber daya.
Mengingat, sistem yang ada turut mendukung antara kedua kombinasi ini, sehingga biaya dapat ditekan baik oleh penyedia data center, maupun para penggunanya.
Selain itu, green data center juga memiliki pengelolaan efisiensi energi serta green monitoring untuk memantau dan mendeteksi emisi karbon, serta mencegah terjadinya kesalahan daya di dalam sistem.
Inilah yang menjadi poin penting bagi green data center dalam menjaga lingkungan di sekitar lokasi.
Fasilitas dan fitur utama
Memiliki fitur utama untuk menjaga kelestarian lingkungan, green data center nyatanya juga memberikan kenyamanan pada para konsumen. Terutama dalam keandalan energi serta daya tahan perangkat akibat penggunaan energi yang lebih stabil dibandingkan teknologi konvensional.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR